EmitenNews.com - Penambahan 802 kasus baru Covid-19, per Selasa (11/1/2022), merupakan rekor baru. Tambahan sebanyak itu, tertinggi sepanjang 2022 atau dalam tiga bulan terakhir. Angka harian infeksi virus Corona (Covid-19) tertinggi sebelum ini, 23 Oktober 2021, juga 802 kasus. Rekor kasus harian 2022 sebelumnya, mencapai 533 orang, 6 Januari lalu. Periode Oktober, momen penurunan gelombang kedua Covid-19 di Tanah Air akibat sebaran varian Delta.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Senin (10/1/2022) siang hingga Selasa pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan baru sebanyak 802 penderita itu, akumulasi kasus infeksi virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Tanah Air, sampai Selasa ini, sebanyak 4.267.451 orang. Demikian terhitung sejak Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020), mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia.


Kasus perdana perdana tersebut, menjangkiti pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat. Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Benarlah, pandemi Covid-19 kini menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai negara di dunia.


Dengan tambahan sebanyak 802 kasus baru itu, jelas menunjukkan adanya lonjakan penderita. Setidaknya, dibandingkan dengan kasus baru per Senin (10/1/2022), yang tambahannya hanya 454 penderita.


Tren peningkatan kasus ini diduga terkait oleh terus meningkatnya penyebaran varian baru virus Corona, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, November 2021, yaitu varian Omicron. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memprediksi puncak kasus terjadi pada pekan pertama atau kedua Februari 2022.


Data yang ada menunjukkan, kasus-kasus varian Omicron di Indonesia mayoritas datang dari pelaku perjalanan luar negeri. Sejauh ini kasus varian Omicron di Indonesia telah mencapai 414 kasus. Kendati mayoritas imported case atau berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, namun 50 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal. Jadi, sudah terjadi penularan antarwarga di lingkungan masing-masing di Tanah Air.


Karena itu, pemerintah mengeluarkan imbauan agar warga menunda sementara bepergian ke luar negeri, jika tidak benar-benar penting. Sayangnya, imbauan disertai kewajiban menjalankan karantina selama sepekan sepulang dari luar negeri itu, nyaris tidak terlalu dijalankan. Lihat saja. Momen liburan banyak dipergunakan warga ke luar negeri. ***