EmitenNews.com -Sebanyak 9 perusahaan publik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 1 Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah (BUMD) dan 35 emiten swasta dari berbagai sektor meraih penghargaan CSA Awards. UNTR dan Bank BRI menyabet dua kategori awards. Penyerahan penghargaan CSA Awards 2023 diselenggarakan di Menara 165, Jakarta, Kamis 23 November 2023. 

Berdasarkan penilaian Tim Juri CSA Awards yang terdiri dari 5 orang professor dan 6 analis senior yang merupakan anggota CSA Community, serta tokoh pasar modal, telah ditetapkan sebanyak 45 emiten yang tercatat di pasar modal meraih berbagai kategori CSA Awards 2023. Dari 45 emiten tersebut, tidak semuanya didominasi emiten bluechips. 

Tercatat emiten seperti BCA, Bank Mandiri, Telkom, INCO, ITMG, BSDE, PWON dan lainnya meraih awards, sisanya banyak juga emiten pendatang baru. (Lihat Tabel) Ketua Panitia Pelaksana CSA Awards 2023, Haryajid Ramelan menyatakan, ajang penghargaan bergengsi tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. “Tahun ini, sebahagian peserta yang masuk nominasi kami undang untuk ikut unboxing menyampaikan perkembangan bisnisnya. Dan itu sebagai salah satu bahan tambahan penilaian kualitatif bagi dewan juri,” ujar Haryajid. 

Adapun unboxing emiten yaitu podcast yang menghadirkan emiten-emiten untuk menyampaikan visi, misi dan perkembangan bisnisnya kepada masyarakat, khususnya investor pasar modal. Program ini mendapat respon positif dari emiten, ditandai banyaknya emiten yang ikut serta. “Hingga kini sudah 60 emiten hadir sebagai nara sumber dan telah kami tayangkan di channel youtube CSA Awards-Official,” ujar Haryajid. 

Haryajid menambahkan, penghargaan emiten CSA AWARDS ini, sangat berkelas, karena dinilai oleh Tim Juri yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan profesionalitas yang mumpuni. “Sebanyak 3 orang profesor senior yang dipimpin Prof Roy Sembel mengawal penjurian ini,” ungkapnya. 

Sementara itu, Prof Roy Sembel, selaku Ketua Tim Juri menyatakan pemberian penghargaan kepada emiten ini, dilakukan melalui proses penilaian panjang, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif. “Kami telah memulai proses ini sejak Juli 2023, hingga minggu lalu baru semua tim juri memutuskan mana emiten yang terbaik bagi seluruh stakeholder,” ungkap Prof Roy Sembel. 

Dia, menyatakan, pada tahun ini, dewan juri juga memberikan apresiasi kepada emiten yang bertahan dan bertumbuh serta berhasil melewati masa yang cukup berat baik dari tantangan internal pada keuangan perusahaan maupun tantangan karena perekonomian global yang kurang stabil. 

Menurut nya, langkah ini diambil untuk memberikan stimulus kepada emiten tersebut agar terus bangkit dan bertumbuh dalam menjalankan bisnisnya. “Kami menilai ada emiten baru dan emiten lama yang kami nilai layak bertumbuh dan berkembang karena bisnisnya yang masih memiliki potensi cukup besar,” ujar Prof Roy Sembel. 

Selain itu juga sesuai dengan tema CSA Award tahun ini, yaitu Growth to Sustainability Navigating The Capital Market, tambahnya. Menurutnya, saat ini jumlah emiten terus bertumbuh, kalau tahun lalu masih diangka 800 an emiten, tahun ini sudah tembus di angka 900 an emiten. Sehingga penilaiannya pun harus mencakup keseluruhan, selain berdasarkan industri, kinerja bisnis dan keuangan, prospek bisnis, kepatuhan atas ketentuan termasuk ESG, serta perkembangan dan daya tahan emiten dalam bisnis. 

“Jadi apresiasi kita berikan tidak semata kepada emiten yang bluechips dan sektor sektor yang mendominasi pasar modal, tapi yang bertumbuh dan berinovasi pun kita berikan penghargaan, seperti, Bank Jatim, GIA dan beberapa lainnya,” tambah Roy Tim juri telah menseleksi sejumlah emiten dengan kriteria yang telah ditetapkan, antara lain lamanya waktu listing minimal 2 tahun. Selanjutnya melalui berbagai tahapan, hingga terpilih 140 emiten masuk nominasi penilaian, lebih lanjut. Nominasi didasarkan pada lima kriteria umum, yaitu aspek profitabilitas di masa mendatang, aspek keterbukaan terhadap pemegang saham, aspek good corporate governance (GCG), aspek likuiditas saham, aspek manajemen risiko dan aspek enviroenment, social, governance. “Emiten nominator ini kami nilai berdasarkan kinerja kualitatif dan kuantitatif perusahaan dan juga saham favorit pilihan para analis,” ujarnya. 

Selain kriteria umum, juri juga menerapkan kriteria khusus yang lebih menitik beratkan pada penilaian kualitatif didasarkan prospek bisnis emiten, inovasi emiten dan respon para analis. 

Dari sejumlah 140 nominator yang masuk, kemudian dipilah berdasarkan 11 sektor dan sub sektor kategori emiten. 

David Setyanto, salah satu anggota juri yang juga Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia menyatakan, sektor keuangan dibagi dua sub sektor yaitu bank dan non bank. “Tahun ini kita bagi dua, karena keuangan kalau tidak dibuatkan sub sektor, akan didominasi perbankan semua. Padahal ada emiten multifinance, asuransi dan keuangan syariah yang juga bagus,” ujar David. 

David juga menambahkan, pembagian emiten juga didasarkan pada papan utama, pengembangan, dan akselerasi. “Kita tahu jumlah emiten di papan akselerasi dan pengembangan juga terus bertambah, sehingga kita harus fair menilai berdasarkan papar tersebut,” ungkap David.