EmitenNews.com - Dua emiten baru akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada esok Selasa (8/7/2025).

Kedua emiten anyar tersebut Asia Pramulia (ASPR) dan Pancaran Samudera Transport (PSAT) yang merupaka emiten ke 15 dan 16 yang tercatat di BEI tahun 2025.

PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) adalah perusahaan kemasan plastik rigid seperti toples, botol, dan container industri.

Pelanggannya tak main-main ada emiten grup Salim (INDF), emiten grup Sinarmas (SMAR), Nippon Paint, hingga emiten obat Konimex.

Perseroan mengoperasikan dua pabrik di Jawa Timur, yakni Surabaya dan Pasuruan. Pabrik Surabaya merupakan yang terbesar dengan kapasitas mesin injection hingga 23 unit. 

Harga perdana Rp124 per lembar saham atau harga tertinggi di kisaran Rp 118–Rp 124 per saham pada masa penawaran awal atau book building.

Dana IPO yang dihimpun: Rp100,7 miliar

Jumlah saham: 812 juta saham

Porsi saham: 29,94 persen saham publik. 

Broker penjamin emisi efek: NH Korindo Sekuritas (XA) dan Panca Global Sekuritas (PG)

Sekitar 50% dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek akan digunakan untuk pembelian mesin bagi segmen pasar kemasan minuman, makanan, cat dan kemasan lain-lain seperti kosmetika, kimia dan farmasi.

Sisanya, digunakan untuk modal kerja, termasuk biaya operasional seperti biaya penambahan tenaga kerja dan pembelian bahan baku, meliputi polyethylene terephthalate dan polypropylene.

Jadwal IPO Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) : 23 Juni 2025 – 25 Juni 2025
Tanggal Efektif : 30 Juni 2025
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 Juli 2025 – 4 Juli 2025
Tanggal Penjatahan : 4 Juli 2025
Tanggal Distribusi : 7 Juli 2025
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 8 Juli 2025

Sedangkan Pancaran Samudera Transport (PSAT).

Emiten logistik laut yang punya jasa kirim angkut dan muat barang dan mineral tambang seperti batu bara, nikel, dan pupuk. Calon emiten ini telah terbiasa layani big client seperti korporasi penambang Kideco dan Vale Indonesia Tbk. (INCO). PSAT kala ini memiliki 36 tugboat, 29 tongkang, dan 2 kapal bulk carrier sebagai kendaraan pengangkut logistiknya.

Harga perdana Rp900 per lembar saham yang juga harga tertinggi yang ditawarkan ketika bookbuilding di rentang Rp 850–Rp 900. 

Dana IPO yang diraup senilai Rp200,1 miliar.