BI: Waspadai Potensi Tertahannya Konsumsi Rumah Tangga dan Kinerja Ekspor

EmitenNews.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekonomi Indonesia terus menguat pada triwulan III 2022, di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik. Perkembangan tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi triwulan III yang mencapai 5,72% (yoy), lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,45% (yoy).
Kinerja ekonomi yang tetap kuat tersebut ditopang oleh berlanjutnya perbaikan permintaan domestik dan tetap tingginya kinerja ekspor. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada kinerja berbagai lapangan usaha dan seluruh wilayah yang tetap baik.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan ke depan pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN).
"Namun demikian, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai," kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam siaran persnya.
Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen menunjukkan pertumbuhan yang positif. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,39% (yoy), melambat dibandingkan capaian triwulan sebelumnya 5,51% (yoy).
Pertumbuhan yang tetap tinggi tersebut sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatasnya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi. Kinerja investasi juga membaik dengan tumbuh sebesar 4,96% (yoy), terutama investasi nonbangunan baik mesin maupun peralatan.
Sementara itu, konsumsi Pemerintah masih terkontraksi sebesar 2,88% (yoy) yang bersumber dari penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Peningkatan ekspor terus berlanjut dengan pertumbuhan mencapai 21,64% (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat dan kebijakan percepatan ekspor minyak kelapa sawit. Impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98% (yoy) seiring dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang tetap tinggi.
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada triwulan III 2022 tumbuh positif. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh beberapa LU, seperti Industri Pengolahan, Pertambangan, Pertanian, serta Perdagangan Besar dan Eceran.
LU Transportasi dan Perdagangan serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.(fj)
Related News

Laju Terhenti, Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp18.000 per Gram

Izin Investor, GOTO Alihkan Saham Treasuri 32,18 Miliar Lembar

Jadi Investor Terbesar di Indonesia, Prabowo Puji Habis Singapura

Indonesia-Singapura Tanda Tangani 3 MoU, Total Nilai Rp162,9 Triliun

Tingkatkan Konektivitas, Singapura Buka Penerbangan Baru ke Indonesia

IHSG Turun Tipis di Sesi I, Ini Sektor Pemicunya