EmitenNews.com -PT Timah Tbk (TINS) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan jumlah yang cukup besar pada 2023. Perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini termasuk untuk anak perusahaan sekitar Rp950 miliar.

 

Abdullah Umar Baswedan selaku Sekeretaris Perusahaan menuturkan dari belanja modal tersebut, sebagian untuk pengelolaan kapal pemeliharaan kapal produksi. Selain itu, capex juga akan digunakan untuk perluasan kapasitas timah industri demi mendukung program hilirisasi yang saat ini tengah digaungkan pemerintah.

 

"Artinya kita concern membesarkan kapasitas produksi. Nanti saya cek ya ke Timah industri kapasitasnya jadi berapa," sambungnya.

 

Lebih lanjut, Abdullah mengungkapkan sumber dana capex tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan dan perbankan. "Karena kaitannya capex, kita terus terang ini bagian dari efisiensi. Jadi kita sangat ketat untuk anggaran capex jadi benar-benar digunakan yang sangat berkaitan atau memiliki relasi dengan kuat terhadap peningkatan produksi baik produksi bijih logam maupun timahnya," paparnya.

 

Kendati produksi bijih Timah pada kuartal I 2023 mengalami penurunan, Abdullah optimis bahwa hal itu lantaran harga logam dunia yang masih tinggi. Ia pun menyebutkan bahwa sejatinya permasalahan di timah masih sama yaitu karena produksi atau karena lingkunga dan ekosistem belum baik.


"Jadi diupayakan agar bisa menjadi ekosistem lebih sehat dan lebih fair. Karena kita menargetkan kalau produksi naik sehingga biaya bisa turun," tukasnya.

 

PT Timah Tbk (TINS) menargetkan produksi bijih timah pada tahun ini naik sebesar 30 persen. Bahkan perusahaan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 950 miliar untuk mendukung pencapaian tersebut.

 

Abdullah Umar Baswedan optimistis target produksi sebesar 26-27 ribu ton pada tahun ini dapat tercapai. Sekalipun pada kuartal pertama tahun ini perusahaan mencatatkan penurunan produksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

"Ada kenaikan 30 persen dari tahun lalu. Kita berupaya, yang jelas gini kenapa kuartal 1 turun karena cuaca kuartal satu yang membuat produksi kita jadi turun nah ini sekarang kita ada upaya beberapa perbaikan peralatan terus penambahan peralatan termasuk ada penambahan rencana membuka tambang baru," kata dia.