EmitenNews.com - PT BNI Sekuritas prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh 7.400 pada akhir 2022. Sejumlah faktor penguatan IHSG antara lain harga komoditas hingga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) GoTo.

 

Equity Research PT BNI Sekuritas, Aurellia Setiabudi menuturkan, IHSG sudah naik lima persen pada kuartal I 2022. Penguatan IHSG pun akan berlanjut hingga akhir 2022 yang didorong sejumlah faktor antara lain kondisi geopolitik yang solid. Indonesia tidak mengalami isu seperti negara lain dan cenderung stabil.

 

"Kita memperkirakan Indonesia itu akan mengalami tekanan dari perubahan kebijakan kita antisipasi di awal tahun ini. Namun, memang yang terjadi adalah Indonesia diuntungkan dengan posisi geopolitik yang solid,” ujar Aurellia.

 

Selain itu, lonjakan harga komoditas juga menguntungkan emiten sektor energi di Indonesia. Hal ini akan beri bahan bakar untuk IHSG. Aurellia menambahkan, pelaksanaan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) GoTo juga akan berdampak untuk IHSG. Ia menuturkan, GoTo, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara. "Jadi kita lihat IHSG kuartal I ini, IHSG sudah naik 5 persen dan ini kita lihat akan berlanjut ke depan dari IPO GoTo ,” imbuh Dia.

 

Selanjutnya momen Ramadhan dan Idul Fitri juga akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi katalis untuk pergerakan IHSG. Jadi kita lihat beberapa faktor ini menjadi katalis untuk pergerakan IHSG ke depan. Lalu tentunya masuk ke bulan suci Ramadhan dan juga Hari Raya Idul Fitri itu akan berdampak baik kepada ekonomi dalam negeri.

 

Aurellia juga menyebutkan, ASEAN sudah membuka ekonomi dan mobilitas untuk pelaku perjalanan luar negeri. “Kita tetap positif ya untuk IHSG di market akhir tahun 7.400. Ini adalah 17,5 kali PE di 2022. Meskipun demikian, Aurellia mengingatkan ada faktor risiko yang perlu dicermati, seperti komponen inflasi makanan,” ujar dia.

 

Aurellia Setiabudi menuturkan, untuk tahun ini ada beberapa saham yang menarik untuk dicermati. 

T Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 7.500. Hal tersebut didasari tren penjualan yang baik.

 

"Tahun ini penjualan bulanan mereka naik 50.000 unit per bulan, market share ASII juga terus tumbuh," ujarnya dalam Media Gathering BNI Sekuritas di Jakarta, Kamis (31/3).