Kedua, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga di Rp 8.400 per saham. Menurutnya, return on equity (ROE) BMRI menjadi salah satu yang tercepat di antara bank BUMN.

 

Ketiga, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dengan target harga Rp 5.000 per saham.  Aurellia menilai, saham JSMR akan mendapatkan momentum seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang Idul Fitri.

 

Keempat, PT XL Axiata Tbk (EXCL) degan target harga Rp 3.770, karena baru mengakuisisi PT Link Net Tbk. (LINK).  "Hal ini akan menaikkan laba EXCL dan EXCL akan mendapatkan peluang pertumbuhan pelanggan dari konsolidasi operator," katanya.

 

Kelima, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 990. Aurellia menilai momentum lebaran dan pelonggaran mobilitas akan memberikan dampak positif ke MAPI. 

 

Selanjutnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga Rp 6.500 yang didukung harga nikel yang terus naik akan menguntungkan INCO sebagai salah satu tambang nikel terbesar di dunia.

 

Kemudian, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan target harga Rp 4.100. Menurutnya, bisnis Anteraja akan memberikan dampak positif ke ASSA. 

 

Terakhir, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan target harga Rp 1.200 lantaran permintaan properti di tahun ini cukup tinggi.

 

Di sisi lain, BNI Sekuritas melihat beberapa sektor yang underweight, yakni sektor manufaktur makanan dan sektor kesehatan. Hal ini berkorelasi dengan isu harga komoditas makanan yang melambung tinggi dan di saat bersamaan menjadi penekan harga.

 

"Kami melihat kekuatan emiten menaikkan harga itu kecil karena mereka harus mempertimbangkan daya beli masyarakat sehingga profit mereka turun, margin turun, dan belum akan selesai pada 2022," ujarnya.