EmitenNews.com -Calon emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk. (MAHA) akan akan mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya sebesar 4,16 miliar saham atau sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor.

 

Mengutip prospektus awal pada Kamis (6/7/2023), Perusahaan jasa pengangkutan batubara akan melepas saham dengan rentang harga penawaran sebesar Rp118 sampai Rp128 per saham. Maka, perusahaan mengincar dana segar sebesar sekitar Rp 491,58 miliar hingga Rp533,24 miliar.

 

Nantinya, Perusahaan milik Eddy Sugianto ini akan merealisasikan dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 60% akan digunakan untuk untuk pembelian armada truck baru. Sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.

 

"Pembelian unit dolly dan vessel akan ditentukan kemudian menyesuaikan kebutuhan Perseroan, yang rencananya akan direalisasikan dalam kurun waktu Agustus 2023 sampai dengan Desember 2023, kemudian sisanya di tahun 2024 secara bertahap," tertulis dalam prospektus ringkas MAHA , dikutip Kamis (6/7/2023).

 

Adapun masa penawaran awal (bookbuilding) dari pencatatan saham perdana MAHA jatuh pada 26 Juni sampai 6 Juli 2023. Perkiraan masa penawaran umum jatuh pada tanggal 18 sampai 21 Juli dan perkiraan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Juli.

 

Berdasarkan prospektus awal, nama pengusaha batubara Eddy Sugianto tercatat sebagai Pengendali Mandiri Herindo Adiperkasa. Ia merupakan salah satu orang terkaya se-Indonesia.

 

Menurut daftar versi Forbes bulan April lalu, Eddy menempati posisi ke 32 dalam daftar orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan US$ 1,27 miliar (Rp19,07 triliun). Dia adalah pendiri grup tambang batu bara Mandiri dan Presiden Komisaris PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL).

 

Keluarga Eddy memiliki sekitar 70% perusahaan secara langsung dan tidak langsung melalui perusahaan induk Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama. Eddy sendiri dikabarkan memang sudah menjabat sebagai komisaris utama Prima Andalan Mandiri sejak tahun 2005.

 

Sebagai informasi, Prima Andalan Mandiri sendiri pertama kali didirikan pada tahun 2005 oleh Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama. MCOL telah melantai di bursa pada 7 September 2021 lalu dengan menawarkan harga Rp 1.420 hingga Rp1.600 per saham.