Borong 6,51 Juta Saham Bumi Serpong Damai (BSDE), Paraga Rogoh Kocek Rp6,75 Miliar

EmitenNews.com - PT Paraga Artamida memborong saham Bumi Serpong Damai (BSDE) sejumlah Rp6,75 miliar. Sebagai pengendali, Paraga merogoh kocek sebesar itu, untuk menebus 6,51 juta lembar. Transaksi pembelian dilakukan pada harga pelaksanaan Rp1.037,46 per saham.
Transaksi beli Paraga itu, telah dilakukan pada 10 Desember 2021. Menyusul transaksi itu, tabulasi saham Paraga bertambah 0,03 persen menjadi 6,80 miliar lembar saham atau setara dengan 32,13 persen.
Koleksi saham Paraga itu, jauh bertambah dari sebelumnya 6,79 miliar atau 32,1 persen. ”Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tutur Christy Grassela, Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai, Rabu (5/1).
Sekadar informasi, Bumi Serpong Damai (BSDE) optimistis melanjutkan pertumbuhan positif hingga akhir 2022. Untuk mendukung pertumbuhan, perseroan telah mengamankan cadangan lahan (landbank) seluas 3.752 ha.
Kontribusi cadangan lahan terbesar dari BSD City seluas 2.128 ha, kemudian Grand Wisata, Bekasi seluas 444 ha, dan Benowo, Surabaya 435 ha. Cadangan lahan milik perseroan tersebar pada lokasi strategis kota-kota besar Indonesia seperti, Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Palembang, Balikpapan dan Samarinda.
Selain lahan mentah belum diolah, Bumi Serpong Damai juga memiliki persediaan real estat siap dijual Rp3,43 triliun, dan bangunan sedang konstruksi Rp2,37 triliun. BSDE juga memiliki lahan dikembangkan Rp6,12 triliun. Selain memiliki kinerja penjualan solid, posisi kas dan setara kas kuartal III 2021 tercatat Rp7,66 triliun, dan jumlah aset mencapai Rp60,10 triliun. (*)
Related News

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025

PINTU Futures Catat Performa Positif di Mei 2025

Amman Mineral (AMMN) Putuskan Tak Bagi Dividen, Ini Alasannya