EmitenNews.com - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan lebih dari 1 juta pasien yang dilayani. 

Pada periode tersebut, Siloam mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,34 triliun, Underlying EBITDA Rp706 miliar, dan Underlying Net Profit Rp334 miliar. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 14,4%, 17,2%, dan 29,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan kunjungan rawat jalan pada kuartal pertama 2024 mencapai 82.840 pasien, 260.258 hari, dan 1.051.017 kunjungan. Angka-angka ini juga menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 16,2%, 15,5%, dan 13,6% dari tahun 2023.

Presiden Direktur Siloam, Benny Haryanto, menyatakan bahwa manajemen telah membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Siloam berupaya menghadapi lingkungan kesehatan yang terus berubah dan tetap berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik sambil menjaga keunggulan operasional dan keberlanjutan finansial.

“Manajemen tetap berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi, mendorong inovasi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani,” kata Benny dalam siaran pers, Jumat (26/4).

Siloam terus mengadopsi teknologi medis terbaru, meningkatkan akurasi diagnostik, dan memperluas kompleksitas layanan dengan menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan program klinis. Kedua aspek tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan.

Siloam juga mencatat peningkatan Rata-rata Pendapatan per Hari (ARPD) pada program-program klinis yang kompleks seperti Kardiologi dan Bedah Jantung, Onkologi dan Bedah Onkologi, Neurologi dan Bedah Saraf, Gastroenterologi, dan Bedah Ortopedi (CONGO). Sementara itu, ARPD untuk program-program CONGO telah menunjukkan hasil yang positif selama 4 kuartal terakhir.

Untuk mendukung pertumbuhan, Siloam berencana membuka 1 hingga 2 rumah sakit setiap tahun sambil mengoptimalkan kapasitas yang ada. Pada kuartal I 2024, Siloam mengoperasikan lebih dari 4.000 tempat tidur dengan tingkat okupansi keseluruhan sebesar 70,6%.

Dalam hal pendapatan, kontribusi terbesar datang dari pasien swasta, yang menyumbang 82% dari total pendapatan, sementara pendapatan dari BPJS tetap stabil di 18%.

Selain itu, sebagai bagian dari strategi 5 tahun ke depan yang dikenal sebagai NGS (Next Generation Siloam), manajemen melakukan tinjauan terhadap rumah sakit yang masih dalam pengembangan sebelum 2019. Hal ini mengakibatkan penyesuaian non-tunai sebesar Rp308 miliar, yang mengurangi Underlying EBITDA dari Rp706 miliar menjadi Rp398 miliar, dan Underlying Net Profit dari Rp334 miliar menjadi Rp25 miliar.