EmitenNews.com - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) menyampaikan bahwa salah satu direkturnya, Hasnan Riswandi, melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan pada tanggal 4 Juli 2025.

Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan Mochamad Bhadaiwi, Direktur Utama SOLA, Hasnan menjual sebanyak 318.500 lembar saham dengan harga Rp134 per saham. 

Penjualan ini dilakukan secara langsung, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai tujuan transaksi tersebut. 

Usai transaksi ini, kepemilikan saham Hasnan Riswandi yang berdomisili Jl. Cilember Perumahan Graha Indah KAV 15 Kel. Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat tersebut menjadi nol alias habis.

Pada perdagangan hari ini Rabu (9/7) saham SOLA turun 6 atau melemah 4 % menjadi Rp 132 per lembar saham.

Menariknya, sehari sebelum transaksi pelepasan saham oleh Hasnan, justru Mochamad Bhadaiwi sendiri menambah porsi kepemilikan sahamnya di SOLA. 

Pada 3 Juli 2025, Bhadaiwi membeli sebanyak 378.000 lembar saham dengan harga yang sama, yakni Rp132 per saham. 

Ia menegaskan bahwa pembelian ini bertujuan untuk investasi jangka panjang dengan kepemilikan langsung.

Sebelumnya, pada 12 Februari 2025, Bhadaiwi juga pernah membeli 250.000 saham SOLA di harga jauh lebih rendah, yakni Rp50 per saham. Kini, total kepemilikan sahamnya mencapai 109,7 juta lembar atau setara dengan 3,34% dari total saham beredar.

Di sisi lain, saham SOLA terpantau melemah 4% pada perdagangan hari ini, turun Rp6 ke level Rp132 per saham.

Sebagai informasi tambahan, saham SOLA sempat dua kali disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena lonjakan harga kumulatif yang tidak wajar. 

Suspensi pertama terjadi pada 5 Juni 2025, sementara suspensi kedua diberlakukan selama tujuh hari sejak 19 Juni 2025. Namun, per 26 Juni 2025, saham SOLA kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 Mei 2024 dengan melepas sebanyak 656.250.000 saham pada harga perdana Rp110 per lembar saham.

PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) didirikan pada tahun 2015 sebagai perusahaan penanaman modal asing, namun telah menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri pada tahun 2019.

Melalui anak-anak usahanya, perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan aspal, industri pengolahan aspal, dan jasa konstruksi.

Pemegang saham per 30 September 2024.


- PT Energi Hijau Investama 1.900.000.000 saham atau 57,90%
- Masyarakat 648.129.000 saham atau 19,76%.
- PT Xolabit Terminal Bitumen 307.870.750 saham atau 9,38%
- PT Asha Raharja Persada 260.208.250 saham atau 7,93%
- Mochamad Bhadaiwi 97.129.500 saham atau 2,96%
- Imam Buchairi 67.912.500 saham atau 2,07%.