EmitenNews.com – PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menyampaikan harga minyak yang lebih kuat dan langkah-langkah dalam merampingkan armada dan mengurangi gearing telah mengubah Perusahaan dari kerugian besar selama beberapa tahun terakhir untuk kembali menguntungkan. Pada periode 30 September 2021 WINS membukukan laba USD486,02 ribu, cukup baik jika dibandingkan dengan rugi USD7,44 juta pada periode sama tahun sebelumnya.

 

Dalam keterangan resminya, manajemen WINS menyatakan, pendapatan Kapal Milik untuk 9M2021 turun sedikit USD0.2juta menjadi USD24,4juta dibandingkan 9M2020. Selama bulan Juli dan Agustus, varian delta COVID-19 sangat memukul Indonesia dan mempengaruhi operasional kami di Asia. Beberapa kapal terinfeksi sementara pergantian awak tertunda karena karantina dan pembatasan perjalanan, yang menyebabkan kapal tidak bekerja sesuai perencanaan. Hal tersebut, ditambah faktor berakhirnya kontrak beberapa armada high tier menyebabkan penurunan laba di Q3. Namun, sejak September pandemi di Indonesia berkurang secara signifikan dan operasional bisnis kembali normal. 

 

Terlepas dari gangguan akibat COVID-19, karena basis biaya yang jauh lebih rendah serta armada yang lebih kecil, Perusahaan memperoleh laba kotor USD4,1juta untuk 9M2021 tahun ini dibandingkan dengan kerugian USD2juta pada 9M2020 dengan jumlah pendapatan yang hampir sama. Biaya bahan bakar naik menjadi 37% karena beberapa kapal high tier tidak bekerja menunggu kontrak selanjutnya.

 

Sementara kontribusi dari Divisi Chartering di 9M2021 melonjak 64%YOY dari USD0,4 juta menjadi USD0,66 juta sementara kontribusi dari layanan lain juga melonjak 85% YOY menjadi USD0,62 juta di 9M2021 dari USD0,34 juta di 9M2020. Hal ini mencerminkan pemulihan mendasar pada permintaan kapal lepas pantai. 

 

Biaya tidak langsung sejumlah USD3,92juta pada 9M2021, turun 13% YOY dari USD4,5 juta, cermin struktur organisasi yang jauh lebih ramping dengan biaya overhead yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini merupakan hasil dari penerapan efisiensi armada yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir dengan menjual kapal-kapal yang kurang efisien dan menurunkan biaya overhead. Laba operasi 9M2021 tercatat UD$0,15 juta.

 

Sejak Januari 2021, Perusahaan telah menjual 3 kapal dan telah menandatangani MOA untuk menjual tiga kapal lagi. Perusahaan mencatat keuntungan USD2,4juta atas transaksi penjualan kapal. Total armada saat ini sejumlah 40 kapal. Pinjaman kapal sebesar US$9,5juta telah dibayar, menurunkan net gearing Perusahaan menjadi 21,7% per akhir September 2021. Beban bunga untuk 9M2021 turun 33% YOY menjadi UD1,66 juta sejalan dengan penurunan jumlah utang. Perusahaan Asosiasi juga memperoleh pendapatan sebesar USD0,24juta hasil operasional yang lebih baik, menjadikan pendapatan lain-lain meningkat jadi USD0,79juta untuk 9M2021 dibandingkan dengan kerugian selama 9M2020. 

 

Lingkungan operasional yang lebih kuat telah meningkatkan laba bersih, dengan jumlah yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar USD0,49 juta untuk 9M2021, dibandingkan dengan kerugian sebesar USD7,44 juta. EBITDA untuk 9M2021 juga naik 13% YOY menjadi USD10,2 juta. 

 

Seperti yang diharapkan, pembukaan pembatasan perjalanan di seluruh dunia telah menyebabkan lonjakan harga minyak karena pasokan belum mampu mengimbangi meningkatnya permintaan minyak dan gas. Permintaan minyak global diperkirakan akan pulih ke tingkat sebelum virus muncul pada 2H2022 dan pada kuartal ketiga ini pula, harga minyak mentah Brent menembus di atas US$85/barel, tingkat yang tidak terlihat sejak 2014. Ini mencerminkan optimisme di industri minyak dan gas yang akhirnya menunjukkan siklus pemulihan. Di Indonesia, ada tender-tender untuk proyek pengeboran yang akan dimulai pada awal 2022. 

 

Seiring dengan lonjakan harga minyak, terjadi peningkatan transaksi pembelian kapal bekas lepas pantai, dan harga berbalik meningkat karena kapal yang telah lama ditawarkan akhirnya terjual. Jumlah rig internasional juga meningkat karena lebih banyak investasi yang telah dimulai. Hal ini sejalan dengan pandangan optimistis kami terhadap industri di tahun 2022.