EmitenNews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa Nilai impor Indonesia Mei 2022 mencapai US$18,61 miliar, turun 5,81 persen dibandingkan April 2022 atau naik 30,74 persen dibandingkan Mei 2021.
Impor migas Mei 2022 senilai US$3,35 miliar, turun 12,07 persen dibandingkan April 2022 atau naik 62,64 persen dibandingkan Mei 2021.
Sedangkan Impor nonmigas Mei 2022 senilai US$15,26 miliar, turun 4,31 persen dibandingkan April 2022 atau naik 25,33 persen dibandingkan Mei 2021.
Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Mei 2022 dibandingkan April 2022 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$254,9 juta (11,16 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah gula dan kembang gula US$106,8 juta (38,22 persen).
BPS menyebutkan ada tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Mei 2022 adalah Tiongkok US$25,97 miliar (32,71 persen), Jepang US$6,89 miliar (8,67 persen), dan Thailand US$4,93 miliar (6,21 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$14,00 miliar (17,63 persen) dan Uni Eropa US$4,52 miliar (5,69 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Mei 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$659,0 juta (9,21 persen), bahan baku/penolong US$17.811,6 juta (31,77 persen), dan barang modal US$2.887,5 juta (27,20 persen).
Neraca perdagangan Indonesia Mei 2022 mengalami surplus US$2,89 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,75 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit US$1,86 miliar.
Related News

Pemerintah Keruk Rp9 Triliun dari Lelang Tujuh Seri Sukuk, Selasa

BCA Klarifikasi Isu Rekayasa Akuisisi Saham oleh Djarum Grup

Harga Emas Antam Turun Rp7.000 per Gram

Instruksi Presiden, Tak ada Lagi Tantiem Untuk Direksi Komisaris BUMN

Kaji Aspek Hukum, Pemerintah Pelajari Kemungkinan Revisi Ekspor Kratom

Jasa Marga Tegaskan Komitmen Perkuat Konektivitas