EmitenNews.com—Bank Syariah terbesar di Indonesia ber plat merah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI sepanjang Tahun 2022 membukukan laba bersih senilai Rp4,26 triliun mengalami peningkatan 28,91 persen dari tahun 2021 yang senilai Rp3,02 triliun.

 

Adapun dari sisi pendapatan perseroan di tahun 2022 membukukan pendapatan pengelolaan dana sebagai mudhorib dari pendapatan jual beli senilai Rp11,35 triliun mengalami pertumbuhan dari tahun 2021 senilai Rp10,18 triliun, pendapatan dari bagi hasil naik menjadi Rp4,86 triliun dari Rp4,45 triliun, pendapatan usaha utama lainnya juga mengalami pertumbuhan  menjadi Rp3,28 triliun dari Rp3,09 triliun. 

 

Adapun hak pihak ketiga atas bagi hasil mengalami penyusutan menjadi Rp4,03 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp4,37 triliun. Adapun hak bagi hasil milik bank yang dibukukan oleh BSI pada Tahun 2022 terkumpul Rp15,509 triliun naik 13,86 persen dari tahun 2021 senilai 13,42 triliun.

 

Dengan torehan positif ini berdasarkan laporan keuangan auditan Bank Syariah Indonesia yang dipublikasi dan dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia pada Rabu 15 Februari 2023, maka laba usaha perseroan melonjak 27,26 persen menjadi Rp5,64 triliun dari tahun 2021 yang hanya terkumpul Rp4,10 triliun. 

 

Adapun laba per saham dasar yang dibukukan oleh bank syariah Indonesia naik menjadi 102,54 per lembar saham dari sebelumnya 73,69 per lembar saham.

 

Dari sisi aset Bank Syariah Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan positif di mana aset perseroan melonjak signifikan di sepanjang 2022 menjadi Rp305,72 triliun dibandingkan pada Desember 2021 tercatat hanya sebesar Rp265,28 triliun. 

 

Pertumbuhan aset ini dikontribusikan oleh jumlah liabilitas yang naik menjadi Rp73,65 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp61,88 triliun. 

 

Adapun jumlah dana syirkah temporer naik menjadi Rp198,56 triliun dari sebelumnya Rp177,38 triliun dan jumlah ekuitas tercatat tumbuh positif menjadi Rp33,50 triliun dibandingkan tahun sebelumnya terkumpul Rp25,01 triliun.

 

Adapun kas bersih dihasilkan dari aktivitas operasi tercatat untuk Tahun 2022 lalu hanya sebesar Rp1,88 triliun menyusut signifikan dibandingkan tahun 2021 yang tercatat senilai Rp16,69 triliun.