EmitenNews.com -PT Buana Finance Tbk (BBLD) mencatatkan jumlah piutang pembiayaan per 31 Maret 2023 sebesar Rp4,16 triliun. Sedikit di bawah rencana perusahaan pembiayaan ini sebesar Rp4,17 triliun.  

 

Besaran piutang pembiayaan ini disebabkan lebih rendahnya penyaluran pembiayaan baru menjadi Rp800,81 miliar per Maret 2023. Angka tersebut lebih rendah 9,3 persen dari target yakni Rp875,55 miliar. 

 

“Meskipun demikian laba bersih tercatat 13 persen di atas target yang telah ditetapkan,” kata Direktur Buana Finance Mariana Setyadi dalam Public Expose (PE) Buana Finance yang digelar virtual, Senin (19/6/2023).

 

Buana Finance sendiri mencatatkan total pembiayaan baru Rp2,97 triliun pada 2022. Angka tersebut meningkat 52,61 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp1,9 triliun.  Sewa pembiayaan mencatatkan peningkatan sebesar Rp27,54 triliun menjadi Rp916,21 miliar pada 2022.  

 

"Penyaluran pembiayaan konsumen mencapai Rp2,05 triliun, meningkat 67,30 persen dibandingkan pada 2021," kata Mariana. 

 

Dia melanjutkan perusahaan juga mampu menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah pada 2022. Kualitas aset secara nasional maupun bisnis unit mengalami perbaikan pada tahun lalu menjadi 0,67 persen (nasional), 1,15 persen (sewa pembiayaan), dan 0,51 persen (pembiayaan konsumen).

 

Direktur Marketing Herman Lesmana menyebut, selain pertumbuhan pada industri otomotif dan alat berat, Herman bilang industri mineral juga saat ini mengalami perkembangan yang positif, meskipun harus dilakukan penyesuaian terhadap harganya.

 

“Perkembangannya positif, dan diharapkan sampai kuartal II Tahun 2023, kami akan sesuaikan dengan budget yang kami punya walaupun ada sedikit penyesuaian komposisi dari portofolionya,” ujar Herman.

 

Buana Finance juga memiliki strategi untuk menjaga kualitas pembiayaan dengan meningkatkan hubungan kerja sama kepada mitra bisnis, dan juga meningkatkan service sehingga tidak terjadi kendala kepada mitra bisnis.