EmitenNews.com - Pemerintah Selasa (22/11) depan akan melakukan lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.


Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.08/2019 tentang Lelang SUN di Pasar Perdana Domestik (PMK No. 168/PMK.08/2019). Juga Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan (PMK No. 38/PMK.02/2020).


Delapan seri SUN yang akan dilelang pekan depan masing--masing seri SPN03230222 (New Issuance), seri SPN12230818 (Reopening), seri FR0095 (Reopening), seri FRSDG001 (Reopening), seri FR0096 (Reopening), seri FR0098 (Reopening), seri FR0097 (Reopening) dan seri FR0089 (Reopening).


seri SPN03230222 yang berjatuh tempo 22 Februari 2023 dan seri SPN12230818 yang jatuht empo 18 Agustus 2023 memberikan tingkat kupon diskonto. Sedangkan seri FR0095 (jatuh tempo 15 Agustus 2028) memberikan tingkat kupon 6,375%, seri FRSDG001 (15 Oktober 2030) 7,375%, seri FR0096 (15 Februari 2033) 7%, seri FR0098 (15 Juni 2038) 7,125%, seri FR0097 (15 Juni 2043) 7,125%, dan seri FR0089 (15 Agustus 2051) memberikan tingkat kupon 6,675%.


Lelang delapan seri SUN tersebut akan dilaksanakan Selasa 22 November 2022, dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sedangkan setelmennya 24 November 2022.


Target indikatif dari penerbitan SUN adalah sebesar Rp13,5 triliun, dengan target maksimal Rp20,25 triliun.


Pada lelang ini kembali ditawarkan Seri FRSDG001 yang merupakan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond pertama yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Penerbitan seri SDGs Bond melalui lelang ini melengkapi program penerbitan Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yang sudah dilakukan di pasar global tahun 2021.


Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.


Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.(fj)