BULL Minta Restu! Investor Hong Kong Mau Masuk

Salah satu angkutan kapal operasional milik BULL.
EmitenNews.com - PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) emiten transportir dan logistik ini berencana menambah modal melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement menurut keterangan Sekretaris Perseroan BULL Krisnanto Tedjaprawira disampaikan kepada BEI Sabtu (9/8).
Emiten yang agresif menjamah busnis jasa perkapalan, termasuk penyediaan awak kapal, floating storage, penyimpanan, pergudangan, serta perdagangan energi ini setidaknya akan menerbitkan maksimal 1,408 miliar saham baru, setara 10% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 14,085 miliar lembar saham.
Hal ini bersifat tentatif sseuai restu kuorum RUPSLB yang akan menunggu dihelat pada bulan selanjutnya yakni, Jumat (15/9/2025). Direksi BULL menjelaskan saham baru akan ditawarkan kepada calon investor dengan harga dan persyaratan sesuai regulasi pasar modal yang akan terangkum dalam prospektus.
Sepanjang 2024, BULL membukukan pendapatan US$140,21 juta dengan laba bersih US$13,79 juta. Pada semester I/2025, pendapatan tercatat US$69,95 juta dengan laba bersih US$8,1 juta. Segmen tanker minyak menjadi kontributor terbesar, yakni 94,89% pada 2024 dan 96,60% pada paruh pertama 2025.
BULL menyebut dana hasil private placement akan digunakan untuk pengembangan armada kapal dan modal kerja, baik untuk perseroan maupun entitas anak. Saham baru bernominal Rp100 per lembar itu akan diterbitkan bertahap atau sekaligus dalam waktu maksimal dua tahun setelah persetujuan RUPSLB, dengan harga pelaksanaan minimal 90% dari rata-rata harga penutupan 25 hari bursa sebelum permohonan pencatatan.
BULL telah menyiapkan calon investor, yakni Fortune Street Limited asal Hong Kong yang tidak memiliki afiliasi dengan perseroan maupun pengendali. Penerbitan saham ini tidak mengubah susunan pengendali, namun akan mendilusi kepemilikan pemegang saham lama hingga maksimal 9,09%.
Related News

CDIA Tegaskan Tidak Ada Rencana Akuisisi ExxonMobil

Komut UFOE Cicil Beli Lagi Saat Harga Merosot, Buat Apa?

Bos IDPR Rajin Beli, Saham Langsung Melejit 9 Persen

Punya Saham SUDI? Delisting 2008, Kini Mau Buyback Rp1

Bos IKAN Buang 20 Juta Lembar Saat Harga Naik

Pengendali NICK Kembali Lepas 4 Juta Lembar Harga Premium, Ada Apa?