EmitenNews.com -IHSG diperdagangkan dizona hijau pada perdagangan kemarin dan ditutup menguat ke level 6757 (+0,57%). Penguatan IHSG didorong rebound sejumlah saham energy menyusul peningkatan pada harga minyak dan nikel. Sementara itu risalah dari FOMC yang mengisyaratkan The Fed masih dalam kebijakan pengetatan suku bunganya yang telah sejalan dengan ekspektasi pasar. 


Beberapa sektor yang mengalami penguatan diantaranya sector cyclicals (+2.17%), sector energy (+1,98%) dan sector industrial (+0,99%). Investor asing tercatat membukukan net but di pasar reguler sebesar Rp204,62 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing diantaranya adalah ASII, FILM, BBRI.


Ayu Dian Research Analyst Reliance Sekuritas mengatakan secara teknikal, IHSG candle bullish yang kuat dan sedang menguji area resistance pentingnya. Sementara indicator MACD dan stochastic berhasil bergerak di area golden cross. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: PNBN, BDMN, PNLF, MDKA, WOOD, ESSA, MNCN, ACES.


Sementara itu dari bursa AS, ketiga indeks utama kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Pelemahan indeks didorong setelah data dari JOLTs job openings yang masih solid sebesar 9,8 juta pada May-23 sementara itu ISM services PMI mencatatkan pertumbuhan dibanding bulan sebelumnya menjadi 53,9 pada Jun-23. Pasar tenaga kerja yang masih solid meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai The Fed akan Kembali agresif dalam menaikan suku bunga.


Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan melemah, saat laporan ini ditulis indeks Nikkei 225 melemah (-0,46%), diikuti index Kospi melemah (-1,01%).  


Kemudian dari dalam negeri, IHSG kami perkirakan akan mix cenderung melemah mengikuti sentiment bursa regional. Sementara pasar akan menanti rilis cadangan devisa Indonesia pada Jun-23, sedangkan dari eksternal pasar akan menanti rilis dari US non farm payrolls dan Unemployment rate. Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6730 - 6795.