EmitenNews.com -  IHSG menguat pada perdagangan kemarin, ditutup di level 6920.06 (+0,85%). IHSG menguat mengabaikan apa yang terjadi dengan ancaman perang Rusia – Ukraina. Penguatan terjadi meski minimnya sentimen yang ada di Indonesia. Kemarin BI merilis data money supply yang mengalami pertumbuhan menurun, berada di level Rp 7.643 triliun turun dari Rp 7.867 triliun, menyiratkan adanya intervensi pemerintah untuk melawan inflasi agar lebih stabil. 

 

Sektor yang mendorong penguatan IHSG yaitu sektor infrastruktur (+2,05%), sektor teknologi (+1,82%), dan sektor energi (+1,19%). Investor asing kembali mencatatkan net buy sebesar Rp 861,88 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: BBCA, BBNI, EMTK.

 

“Penguatan IHSG kemarin kembali naik keatas level 6874 yang tadinya berperan sebagai resistance. Candle IHSG membentuk higher high dan higher low, mengindikasikan pola bullish yang kuat. Beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan yaitu: EMTK, ANTM, HRUM, BBYB, ASII, AMAR, ADRO, IRRA, MDKA,” kata Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas, Kamis (24/2/2022)

 

Bursa AS kembali melemah dan cukup dalam. Harapan resolusi diplomatik untuk ketegangan antara Rusia dan Ukraina tampaknya memburuk minggu ini, karena Presiden Joe Biden secara terbuka menyebut langkah Rusia yang mengerahkan pasukan ke wilayah separatis Ukraina merupakan awal dari invasi Rusia di wilayah tersebut. 

 

Disamping itu, Ukraina sudah memperingatkan warganya untuk meninggalkan Rusia dan menghindari bepergian kesana. Karena ancaman perang ini, salah satu perusahaan asal Jerman, Nord Stream 2 yang sedang dalam mempererat hubungannya dengan Rusia, menghentikan persetujuan pipa gas alam. Nord Stream 2 merupakan pengekspor gas alam terbesar di dunia.

 

Dari bursa kawasan Asia pada pagi hari ini sudah diperdagangkan di zona merah, Nikkei -1,1%, sedangkan Kospi -1,6% pada saat laporan ini ditulis. Pelemahan bursa Asia masih ditenggarai ancaman perang Rusia – Ukraina.

 

Kemudian dari dalam negeri, dengan minimnya sentimen ekonomi yang terjadi belakangan ini, bisa saja IHSG juga turut terseret terhadap krisis ancaman perang yang terjadi di Rusia dan Ukraina. Ditambah lagi dengan kasus covid-19 yang terus bertambah di tanah air. Namun perlu dipertimbangkan juga bahwa investasi dari investor asing terus mengalir ke Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak di zona negatif pada hari ini dengan rentang 6850 – 6950.