Bursa Asia Mixed, Profit Taking Sandera IHSG
Petugas kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan akhir pekan lalu surplus 0,95 persen menjadi 7.382. Penguatan itu, dipimpin saham-saham teknologi 1,82 persen, dan properties & real estate 1,75 persen. Investor asing membukukan net sell Rp156,84 miliar di pasar reguler.
Saham saham paling banyak dijual pemodal asing BBCA, BBRI, PTRO, AMRT, dan KLBF. Katalis positif IHSG datang dari penguatan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah pelemahan bursa saham Asia akibat gejolak politik di Korea Selatan, dan Prancis.
Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami namun indikator stochastic golden cross pada area overbought. Itu mengartikan IHSG berpeluang besar mengalami aksi profit taking. IHSG akan bergerak cenderung melemah dengan support level 7.282, dan resistance level 7.460.
Berdasar data dan fakta itu, Reliance Sekuritas merekomendasikan kepada pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Petrindo Jaya (CUAN), Jasa Marga (JSMR), XL Axiata (EXCL), dan Bank BTN (BBTN). Pagi ini, bursa Asia mayoritas mixed. Indeks Nikkei 225 naik 0,08 persen, dan indeks Kospi susut 1,51 persen.
Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa AS ditutup menguat. Katalis positif datang dari rilis data nonfarm payrolls naik 227 ribu bulan lalu atau lebih baik dari konsensus pasar 214 ribu, dan data tingkat pengangguran naik menjadi 4,2 persen atau sesuai konsensus pasar. (*)
Related News
Investor Selektif, IHSG Uji Level 7.300
Cetak Laba Rp21,5 Triliun di 2024, Bagaimana Prospek Saham BBNI?
Dibangun Dengan Rp75T, Aset Kelolaan INA Kini Mencapai Rp144T
Lanjutkan Reli Beruntun, IHSG Sesi I Naik 0,95 Persen ke Level 7.250
Pemerintah-ExxonMobil Sepakati Kerja Sama Investasi Senilai USD10M
Askrindo Tegaskan Komitmen Antikorupsi, BUMN Bersih dan Transparan