EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mix cenderung menguat. Para investor akan merespon sentimen positif rilis earning emiten kuartal III-2022. Itu membuat kepercayaan para investor pulih di tengah inflasi belum terkendali, dan suku bunga tinggi.
”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang 7.050, dan resisten 7.135,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (28/10).
Secara teknikal, Indeks setelah berhasil breakout level psikologis 7.000, saat ini telah berhasil breakout resistance 7.076, dan melanjutkan rebound. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain ANTM, TBIG, MLPL, BFIN, ESSA, dan MAPI.
Kemarin Indeks surplus 0,68 persen menjadi 7.092. Sektor mengalami penguatan antara lain consumer cyclicals naik 1,25 persen, basic materials surplus 1,03 persen, dan consumer non-cyclicals melesat 0,88 persen. Investor asing tercatat net buy pasar regular Rp714,26 miliar. Saham paling banyak dibeli investor asing BBRI, ADRO, dan BBCA.
Sementara itu, tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) mix cenderung koreksi. Itu menyusul kinerja laporan keuangan kurang memuaskan emiten technology, dan koreksi saham technology (META minus 24,56 persen). Selain itu, berita positif datang dari pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2022 sebesar 2,6 persen secara kuartalan.
Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 terkoreksi 1,16 persen, dan Kospi tekor 0,25 persen. Pagi ini, Jepang rilis data unemployment rate mengalami kenaikan 2,6 persen. Lalu, Tokyo CPI naik 3,5 persen, dan Tokyo Core CPI mengalami lonjakan 3,5 persen. (*)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800