EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan bergerak negatif. Mengikuti pergerakan buruk bursa regional. Di mana, investor asing, dan harga komoditas juga akan mewarnai pergerakan IHSG.


”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.890, dan resisten 7.020,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia.


Secara teknikal, IHSG membentuk candlestick menyerupai pola dragonfly, dan sempat menguji level support fibonacci 6.987. Namun, berhasil ditutup di atas level tersebut. Dengan posisi gap down, dan volume tinggi, menunjukkan masih ada harapan untuk bergerak naik.


Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu Indofood CBP (ICBP), Kioson (KIOS), bank BNI (BBNI), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Merdeka Copper Gold (MDKA), Bukit Asam (PTBA), Telkom Indonesia (TLKM), Kapuas Prima Coal (ZINC), dan Astra International (ASII).


Kemarin IHSG melemah 1,29 persen menjadi 6.995,44. Itu didorong sektor transportasi drop 3,45 persen, teknologi anjlok 3,43 persen, dan energy menukik 3,05 persen. Investor asing membukukan net buy Rp299.85 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli adalah MDKA, BBNI, dan BRMS.


Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street masih melanjutkan koreksi tajam. Itu menyusul kecemasan lonjakan inflasi. Kondisi itu, akan memicu The Fed mengreke suku bunga sesuai ekspektasi pelaku pasar sebesar 50 bps. Terlebih pendorong inflasi di AS karena kenaikan harga komoditas energy tidak terkontrol.


Bursa Asia pagi ini diperdagangkan di zona merah. Indeks Nikkei nyungsep 1,89 persen, dan indeks Kospi tekor 1,19 persen. Pelemahan bursa regional akibat kekhawatiran inflasi. Sementara itu, Jepang menjelang rilis industrial production diperkirakan mengalami penurunan. (*)