EmitenNews.com - Jangan impor beras lagi deh. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas memperkirakan stok beras tembus 1 juta ton pada April 2021, bertepatan dengan masa puncak panen raya. Saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) 902 ribu ton, bertambah dari posisi sebelumnya yang 800 ribu ton. Itu cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jadi, tak perlu impor beras dalam waktu dekat. 

 

"Kalau secara keseluruhan yang dikuasai Bulog itu 923 ribu ton beras per hari ini. Hari ini Bulog masih serap beras petani. Saya ingin buktikan produksi dalam negeri cukup, produksi petani cukup," kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso dalam diskusi online, Kamis (25/3/2021).

 

Sebelumnya, Ombudsman RI juga menilai impor beras 1 juta ton, seperti direncanakan pemerintah, tidak diperlukan. ORI menilai stok beras di dalam negeri sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari-April 2021 diproyeksikan 14,54 juta ton. Jumlahnya naik dari periode yang sama dua tahun sebelumnya yang hanya 13,63 juta ton dan 11,46 juta ton.

 

Stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sekitar 30,6 ribu ton, hotel restoran dan kafe 260,2 ribu ton, dan di rumah tangga 3,2 juta ton. Jadi, total, stok beras nasional nyaris mencapai 6 juta ton. Karena itu, Yeka Hendra meminta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyelenggarakan rapat koordinasi terbatas untuk menunda keputusan impor, yang dikeluarkan sejak Desember 2020. Ini perlu dilakukan sampai ada perkembangan panen dan stok di Perum Bulog pada awal Mei 2021.

 

Sementara itu dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (22/3/2021), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, opsi impor untuk memenuhi cadangan beras Bulog mencapai stok 1 juta-1,5 juta ton sudah diputuskan sebelum dirinya menjadi Menteri Perdagangan pada Desember 2020. Saat itu, rapat di tingkat kabinet meminta Bulog pada tahun 2021 menambah cadangan sebanyak 500 ribu ton. Pada notulen rapat disebutkan pengadaan beras bisa dipenuhi dari impor. 

 

Karena itulah kemudian Mendag Lutfi menghitung jumlah stok beras pemerintah di Bulog. Hasilnya, stok beras cadangan Bulog hanya sekitar 800 ribu ton. Sebanyak 270.000-300.000 ton dari stok tersebut, beras hasil impor tahun 2018, yang berpotensi mengalami penurunan mutu. Artinya, tanpa menghitung beras impor, stok beras Bulog hanya berkisar 500 ribu ton. Di sisi lain, penyerapan gabah oleh Bulog belum optimal pada masa panen raya. Hingga saat ini serapan gabah setara beras baru mencapai 85.000 ton dari perkiraan seharusnya mendekati 500 ribu ton. ***