EmitenNews.com -PT Petrosea Tbk (PTRO) menargetkan pendapatan di tahun 2023 naik sebesar 39 persen jika dibandingkan perolehan di tahun 2022 (year on year/ yoy) sebesar USD476,31 juta.

 

Romi Novan Indrawan, Presiden Direktur PTRO mengatakan perseroan juga membidik kenaikan aktivitas overburden removal (pengupasan lapisan tanah) sebesar 11 persen yoy. Sedangkan target luasan konsesi lahan tambang batubara setelah proses akuisisi selesai diharapkan bisa mencapai 4.776 hektar (ha).

 

"Kita targetkan overburden removal ini bisa naik 11 persen terutama ditopang oleh proyek baru CEP (PT Christian Eka Pratama)," tutur Romi Novan dalam paparan publik usai menghadiri RUPST secara daring, Senin (15/5).

 

Untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan itu, PTRO akan terus berburu kontrak baru dan akan menuntaskan berbagai upaya strategi bisnis terutama terkait peningkatan produksi batubara pada lahan-lahan tambang yang diakuisisi. Di tahun ini ditargetkan lahan akuisisi yang baru berjalan bisa menghasilkan 500 ribu ton batubara.

 

Kemudian di tahun 2024 produksi diharapkan naik menjadi 1 juta ton. Kemudian di tahun ketiga diharapkan bisa menembus angka 5 juta ton per tahun.

 

"Untuk capex (capital expenditure/ belanja modal) tahun ini sebesar USD80 juta yang diperuntukkan pergantian alat berat dan komponen serta untuk mendukung proyek baru perseroan," ulasnya.

 

Direktur PTRO, Ruddy Santoso menambahkan bahwa perseroan capex yang dialokasikan tersebut di luar dari kebutuhan biaya pengembangan kawasan tambang batubara yang diakuisisi. Nantinya belanja modal yang diperlukan untuk pengembangan konsesi lahan tambang akan disesuaikan dikemudian hari.

 

"Capex sebesar 80 juta USD itu untuk kebutuhan organik ini diluar untuk pengembangan konsesi yang akan diakuisisi di tahun 2023," tukasnya.