Caplok 90,11 Persen Saham IBST, Entitas TOWR Godok Tender Wajib
Perkembangan dunia digital menyuburkan industri penyedia menara telekomunikasi. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan mencaplok 90,11 persen saham Inti Bangun Sejahtera (IBST). Itu dilakukan melalui cucu usaha yaitu iForte Solusi Infotek (iForte). iForte merupakan anak usaha usaha Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Dan, Protelindo sebagai anak usaha emiten menara di bawah naungan Djarum Group tersebut, menunjuk iForte untuk melaksanakan mandat tersebut. iForte akan mengambil alih saham milik Bakti Taruna Sejati (BTS). Pasca-transaksi tersebut, iForte akan menjadi pengendali baru IBST.
Rencana pengambilalihan itu, dilakukan melalui proses tender/lelang. Protelindo turut berpartisipasi dalam pelaksanaan tender/lelang, dipilih sebagai pemenang dari tender/lelang (preferred bidder). Setelah terpilih sebagai pemenang, Protelindo kemudian menunjuk iForte, bertindak sebagai pembeli.
”Tujuan rencana pengambilalihan untuk pengembangan usaha, memperluas jaringan usaha dalam memperkuat posisi bisnis grup pembeli di bidang digital infrastruktur telekomunikasi,” tutur Hartono Tanuwidjaja, Direktur iForte Solusi Infotek.
Negosiasi sehubungan dengan rencana pengambilalihan dan penyelesaian transaksi dilakukan secara langsung antara pembeli dengan para penjual. Adapun materi negosiasi masih didiskusikan antara lain mengenai nilai final rencana pengambilalihan, dan waktu penyelesaian transaksi.
Setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, sebagai pengendali baru IBST, iForte akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018. Pelaksanaan rencana Pengambilalihan maupun penawaran tender wajib akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan berlaku, termasuk ketentuan bidang pasar modal. (*)
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





