CBRE Dapat Restu Akuisisi Kapal Hilong Grup dan Tambah Bisnis
Salah satu kapal angkut batu bara milik CBRE.
EmitenNews.com - PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) resmi memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan sejumlah agenda penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 27 Oktober 2025.
Rapat yang dihadiri pemegang saham mewakili 3,29 miliar saham atau 72,66% dari total saham dengan hak suara sah itu, menyetujui rencana akuisisi kapal pipe laying & lifting vessel HAI LONG 106 dari Hilong Shipping Holding Limited. Pendanaan transaksi akan bersumber dari kas internal maupun pinjaman pihak ketiga, termasuk perbankan.
Suminto Husin Giman Direktur Utama CBRE dalam keterangan resmi Rabu (29/10) menyebutkan CBRE juga menerima Laporan Penilaian Aset dari KJPP Sapto, Kasmodiard & Rekan dan Laporan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) dari KJPP Kusanto & Rekan sebagai dasar transaksi material tersebut.
Selain itu, pemegang saham menyetujui penerbitan promissory note kepada pihak ketiga sebagai bagian dari mekanisme pembayaran pembelian armada.
"Rapat juga menyetujui penambahan kegiatan usaha di bidang angkutan laut luar negeri untuk barang umum (KBLI 50141) dan aktivitas penunjang perairan lainnya (KBLI 52229), yang diikuti dengan perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan," tulis Suminto.
Dengan keputusan tersebut, CBRE memperluas cakupan bisnisnya di sektor jasa maritim untuk mendukung aktivitas energi dan logistik lepas pantai.
Pada perdagangan hari ini Rabu (29/10) saham CBRE turun 4,36 persen ke level Rp1.315 per lembar saham.
Seperti diketahui PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) melakukan pembelian kapal offshore Hai Long 106 dari Hilong Shipping Holding Limited (HSHL).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Transaksi jumbo ini memiliki nilai USD100 juta atau setara Rp1,61 triliun, dengan sebagian pembayaran dilakukan melalui penerbitan promissory note ( mekanisme pembayaran sebagian dari harga pembelian) senilai USD55 juta kepada empat pihak non afiliasi, yaitu Yafin Tandiono Tan (USD11 juta), PT
Superkrane Mitra Utama Tbk. (USD6,5 juta), PT Saga Investama Sedaya (USD12,5 juta), dan Hilong Shipping Holding Limited (USD25 juta).
Dengan porsi terbesar mencapai 25% dari total nilai promissory note, Hilong menjadi pihak yang paling dominan dalam struktur pembiayaan pembelian kapal Hai Long 106.
Promissory note kepada Hilong senilai USD25 juta disertai opsi konversi dengan tenor maksimum 60 bulan sejak tanggal perjanjian dan tingkat bunga 3% per tahun, membuka ruang potensi perubahan struktur kepemilikan di masa depan.
Related News
Mitratel (MTEL) Bukukan Laba Bersih Rp1,54 T di Kuartal III-2025
GOTO Pangkas Rugi 82% di Kuartal III-2025
TBIG Umumkan Buyback Saham Rp360 Miliar Mulai Besok
Medco Energi (MEDC) Bagi Dividen Interim USD42 Juta, Ini Jadwalnya
RUPSLB DPNS Setujui Perombakan Pengurus
Laba IKAN Melesat 198% di Kuartal III, Sahamnya Malah Ambrol





