Cenderung Koreksi, IHSG Menuju 7.450

Petugas kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWAi
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,15 persen menjadi 7.503. Itu setelah selama perdagangan indeks bergerak fluktuatif di teritori positif, dan negatif dalam kisaran sempit. Saham sektor consumer noncyclical mencatat koreksi terbesar, sedang saham sektor basic material membukukan kenaikan terbesar.
Sementara itu, data indeks harga rumah domestik pada kuartal II-2025 tumbuh 0,9 persen YoY dari kuartal I-2025 di level 1,07 persen YoY. Pertumbuhan itu, paling kecil sejak 2003, akibat penurunan daya beli masyarakat, dan kenaikan pemutusan hubungan kerja. Itu terlihat dari pertumbuhan harga rumah paling lambat pada rumah berukuran kecil.
Investor global akan mencermati data surplus neraca perdagangan Tiongkok Juli 2025 diperkirakan turun menjadi USD103,4 miliar dari USD114,77 miliar. Investor Inggris akan menanti pertemuan Bank of England diperkirakan menurunkan suku bunga menjadi 4 persen dari 4,25 persen.
Sedang Amerika Serikat (AS) akan merilis data initial jobless claims pekan lalu diperkirakan sedikit naik menjadi 220 ribu dari pekan sebelumnya 218 ribu. Pasar domestik menanti rilis data cadangan devisa edisi Juli 2025.
Secara teknikal, indikator MACD membentuk death cross dengan histogram negatif. Sedang indeks Stochastic RSI mendekati area oversold, namun belum ada indikasi reversal. Indikator accumulation/distribution masih menunjukkan distribusi. So, indeks diperkirakan konsolidatif area 7.450-7.550 dengan kecenderungan koreksi terbatas.
Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan kepada pelaku pasar untuk menjala sejumlah saham berikut. Antara lain Erajaya (ERAA), Bumi Resources Minerals (BRMS), Perusahaan Gas Negara (PGAS), AKR Corporindo (AKRA), dan Indosat Ooredoo (ISAT). (*)
Related News

Tersulut Wall Street, IHSG Berbalik Menguat

IHSG Tersandera Koreksi, Angkut Saham ANTM, MDKA, dan BKSL

IHSG Ditutup Melemah 0,15 Persen ke Level 7.503

89 Persen Pelaku Industri Kosmetik Merupakan IKM

IHSG Turun Tipis di Sesi I, 6 Sektor Pemicunya

Asing Masuk, IHSG Lanjut Menguat