EmitenNews.com - PT Chandra Asri (TPIA) butuh modal segar. Itu penting untuk mengakselerasi kinerja perseroan. Tepatnya, membangun kompleks petrokimia, CAP 2. Pabrik tersebut dipatok rampung pada 2026 mendatang.


Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan menjajakan surat utang alias obligasi senilai Rp1 triliun. Manajemen mengklaim surat utang tersebut mendapat minat cukup tinggi. Efeknya, obligasi itu, mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). 


Obligasi berkelanjutan III tahap IV tahun 2021 senilai Rp1 triliun itu, terbagi menjadi tiga seri. Seri A sejumlah Rp266,95 miliar bertenor 5 tahun, dan tingkat bunga tetap 7,20 persen per tahun. Lalu, seri B dengan nilai pokok Rp581,50 miliar, banderol bunga tetap 8,20 persen per tahun berdurasi 7 tahun. Dan, seri C sebesar Rp151,55 miliar, tingat bunga tetap 9 persen per tahun bertenor 10 tahun.


Berikut jadwal penawaran obligasi Chandra Asri. Tanggal efektif pada 13 Agustus 2020. Masa penawaran umum pada 22-26 Oktober 2021. Penjatahan pada 27 Oktober 2021. Pengembalian uang pemesanan pada 29 Oktober 2021. Distribusi obligasi secara elektronik pada 29 Oktober 2021, dan Pencatatan di BEI pada 1 November 2021. 


Chandra Asri mendapuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Shinhan Sekuritas Indonesia, dan PT Sinarmas Sekuritas untuk melancarkan aksi tersebut. Bank BTN sebagai wali amanat. Obligasi itu, babian penawaran umum berkelanjutan (PUB) III total Rp5 triliun periode 2020-2022. Surat utang itu, perseroan telah mengantongi rating AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).


Belum lama ini, Chandra Asri merampungkan proses penerbitan saham baru untuk menambah modal (rights issue) senilai Rp15,5 triliun atau USD1,1 miliar. Seiring aksi korporasi itu, Thai Oil kini menjadi salah satu pemegang saham utama perseroan. Thai Oil memegang 15 persen kepemilikan saham, dan menjadi pemegang saham utama perseroan bersama PT Barito Pacific (BRPT), dan SCG Chemicals.


Sekadar informasi, Chandra Asri tergolong agresif menggalang dana eksternal, baik pinjaman bank, rights issue, maupun surat utang sepanjang tahun berjalan ini. Tahun lalu, perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap I Rp1 triliun, dan tahap II Rp600 miliar. Lalu, tahap III digelar pada 2021 sejumlah Rp1 triliun. (*)