EmitenNews.com—Credit Suisse AG Singapore Trust masuk ke PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) dengan meraup 6,03 miliar lembar saham atau setara 13,03%.

 

Seiring masuknya investor baru tersebut, kepemilikan pemegang saham pengendali di Perseroan, Golden Harvest Cocoa LTD yang beryurisdiksi British Virgin Islands, menyusut dari semula 41,59% (19,24 miliar lembar) menjadi 29,51% (12,65 miliar lembar).

 

Perubahan kepemilikan di BTEK tersebut terekam dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) yang dirilis Rabu (11/1) yang memuat rekap kepemilikan saham tertentu lebih 5% semua emiten per tanggal 10 Januari 2023.

 

Berdasar laporan Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar, yang dirilis 10 Januari 2022, kepemilikan Golden Harvest masih di angka 41,59%, PT Asabri 8,11%, dan dalam penguasaan Kejaksaan Agung sebanyak 5,25%.

 

Data perdagangan menunjukkan, saham BTEK merupakan saham tidur dengan harga Rp50/saham.


Sebagai informasi, Kejaksaan Agung baru saja merampas atau mengambil 47.197.632 lembar menjadi 2.428.566.357 helai alias 5,25 persen dari 5,15 persen Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) dari terdakwa korupsi Benny Tjokrosaputro dan kakan-kawan. 

 

Sedangkan dari sisi kinerja, Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) per 30 September 2022 merugi Rp104,77 miliar. Susut 9,43 persen daripada edisi sama tahun lalu Rp115,68 miliar. Rugi per saham dasar menjadi Rp2.26 dari sebelumnya Rp2,50.

 

Penjualan Rp120,02 miliar, turun 1,19 persen dari periode sama tahun lalu Rp121,47 miliar. Beban pokok penjualan Rp125,55 miliar, turun 2,57 persen dari edisi sama tahun lalu Rp128,87 miliar. Rugi kotor Rp5,53 miliar, menukik 25 persen dari periode sama tahun lalu Rp7,40 miliar.