EmitenNews.com—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perhimpunan dana pasar modal hingga 24 Februari 2023 telah mencapai Rp35,8 triliun. Dana tersebut salah satunya didapat dari 15 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai emisi sebesar Rp10,63 triliun.

 

Selanjutnya, total himpunan dana di pasar modal juga dikontribusikan oleh 6 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp12,31 triliun, sebanyak 3 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp2,50 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp10,40 triliun.

 

"Di pipeline, masih terdapat 73 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp108,4 triliun. Di antaranya merupakan rencana IPO yang akan dilakukan oleh 45 calon emiten baru," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam 'Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK', Senin, (27/2/2023).

 

Sebagai informasi, hingga akhir 2023 OJK menargetkan penghimpunan dana di pasar modal dapat mencapai Rp170 triliun. Dalam pipeline tersebut terdapat 45 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum sahamnya.

 

Melansir lama e-ipo, saat ini terdapat dua perusahaan yang tengah memasuki masa penawaran umum atau offering yakni, PT Mitra Pack Tbk dan PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk.

 

Sementara itu, lima perusahaan lainnya sedang melangsungkan masa penawaran awal atau bookbuilding yakni, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk, PT Saptausaha Gemilangindah Tbk, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, PT Arsy Buana Travelindo, dan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk.

 

Lebih lanjut, Inarno mengungkapkan, jumlah investor pasar modal per 23 Februari 2023 telah mencapai 10,6 juta investor. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) sampai dengan 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen month to date (mtd) seiring investor non-residen, yang membukukan inflow sebesar Rp3,38 triliun. Secara year to date (ytd), IHSG menguat tipis 0,09 persen dengan inflow investor non-residen sebesar Rp162,8 miliar.