EmitenNews.com -Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan potensi Delisting Perusahaan Tercatat PT Danasupra Erapacific Tbk. (DEFI) yang saat ini ada dan tercatat di Papan Pemantauan Khusus.

 

Berdasarkan Pengumuman Bursa No. Peng-SPT-00001/BEI.PP3/01-2022 tanggal 6 Januari 2022 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Danasupra Erapacific Tbk., serta Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.

 

Bursa dapat menghapus saham Perusahaan Tercatat apabila Ketentuan III.3.1.1, Mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

 

Ketentuan III.3.1.2, Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

 

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat kami sampaikan bahwa saham Perseroan telah disuspensi selama 18 bulan," kata Pande Made Kusuma Ari A Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Jumat (7/7/2023).

 

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan dapat kami sampaikan: Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Maret 2023 adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Deddy Koesnadi

Komisaris Independen : Yugi Prayanto

Presiden Direktur : Irianto Kusumadjaja

Direktur : Floyd Andrew Jonathans.

 

Susunan Pemegang Saham berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 31 Mei 2023, PT Intan Sakti Wiratama 143.756.666 lembar atay 20,92 persen, PT Jesivindo Juvatama 102.600.000 lembar atau 14,93 persen, Kresna Asset Management 99.417.000 lembar atau 14,47 persen, PT Asuransi Jiwa Kresna 162.009.540 lembar atau 23,57 persen, dan masyarakat 179.483.460 lembar atau 26,11 persen.