Data Ketenagakerjaan AS Menguat, Nilai Tukar Rupiah Melemah

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, diperkirakan turun di tengah menguatnya data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS)
EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, diperkirakan turun di tengah menguatnya data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS). Pada awal perdagangan Jumat, rupiah melemah 15.451 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.429 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperkirakan melemah dipengaruhi oleh peningkatan indeks dolar AS karena data-data tenaga kerja AS menguat dan ketegangan kawasan Timur Tengah," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat.
Data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) AS yang akan dirilis hari ini, kemungkinan naik 150 ribu per September dibanding Agustus sebesar 142 ribu.
Sedangkan laporan dari ADP menunjukkan bahwa bisnis swasta di AS menambahkan 143.000 pekerjaan pada September 2024, tertinggi dalam tiga bulan, setelah sebelumnya 103.000 pada Agustus 2024, dan melampaui perkiraan sebesar 120.000.
Selain itu, Rully menuturkan pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh ketegangan yang masih berlanjut di kawasan Timur Tengah.
Dari dalam negeri, minim sentimen positif dan data cadangan devisa dan survei konsumen baru akan rilis pekan depan.
Rully memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp15.400 per dolar AS sampai dengan Rp15.475 per dolar AS.(*)
Related News

Kasus Chromebook, Kejagung Dalami Investasi dari Google ke Gojek

Cegah Kecemburuan Sosial, DJP akan Tunjuk Marketplace LN Pungut Pajak

Konsumsi Gas Industri Diprediksi Turun 2,34 Persen Imbas Tarif Trump

Pefindo Catat Mandat Surat Utang Rp62 Triliun, Swasta Paling Agresif

PGEO Ungkap Dana IPO Rp4,1T Masuk Deposito BTN, Bunga 5,65-5,85 Persen

Rata-rata Penerimaan Pajak Naik Jadi Rp181,3 Triliun per Bulan