EmitenNews.com - Bakrie Telecom (BTEL) semester I-2023 memelihara rugi Rp44,35 miliar. Bengkak 49 persen dari periode sama tahun lalu tekor senilai Rp29,7 miliar. Rugi per saham emiten seluler Bakrie Group itu, menjadi Rp1,48 dari episode sama tahun sebelumnya Rp0,81. 


Pendapatan bersih Rp16,87 miliar, turun 19 persen dari periode sama tahun lalu Rp21,03 miliar. Itu terdiri dari pendapatan usaha kotor Rp21,01 miliar, susut dari edisi sama tahun lalu Rp27,02 miliar. Beban pokok pendapatan Rp4,14 miliar, turun dari periode sama tahun lalu Rp5,99 miliar. Total beban usaha Rp29,84 miliar, bengkak dari Rp23,91 miliar. 


Beban penyusutan Rp65 juta, naik dari Rp55 juta. Beban karyawan Rp21,65 miliar, bengkak dari Rp14,29 miliar. Beban umum dan administrasi rp8,12 miliar, turun dari Rp9,56 miliar. Rugi usaha Rp12,97 miliar, bengkak 350 persen dari periode sama tahun lalu Rp2,88 miliar. Beban keuangan Rp44,9 miliar miliar stagnan dari edisi sama tahun sebelumnya. 


Laba selisih kurs Rp5,81 miliar, melesat dari posisi sama tahun lalu minus Rp143 juta. Lain-lain bersih Rp524 juta, turun dari Rp18,97 miliar. Beban lain-lain bersih Rp38,56 miliar, bengkak dari Rp26,07 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp51,53 miliar, bengkak dari Rp28,95 miliar. Rugi tahun berjalan Rp51,53 miliar, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya Rp29,7 miliar. 


Defisiensi modal Rp5,91 triliun, bengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp5,85 triliun. Total liabilitas senilai Rp5,95 triliun, bengkak dari edisi akhir tahun 2022 sebesar Rp5,89 triliun. Jumlah aset Rp38,59 miliar, naik tipis dari edisi sama tahun sebelumnya senilai Rp33,27 miliar. (*)