EmitenNews.com -Perusahaan Jasa Konstruksi, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) yang masih mencatatkan akumulasi rugi Rp7,02 berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk dapat meraup dana masyarakat melalui pasar modal maksimal Rp83,87 miliar.

Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO yang diterbitkan di Jakarta, Kamis (14/12), MANG akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 762,5 juta lembar bernilai nominal Rp20 per saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Adapun harga penawaran awal ( book building ) dibanderol sekitar Rp90-Rp110 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini MANG bisa menggalang dana publik berkisar Rp68,63 miliar hingga Rp83,87 miliar. Pada proses IPO ini, manajemen MANG menunjuk PT Panca Global Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Selain itu, MANG juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 228,75 juta Waran Seri I. Setiap pemegang sepuluh saham baru berhak memperoleh tiga Waran Seri I, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham MANG . Total hasil pelaksanaan Waran Seri I diharapkan sebesar-besarnya Rp28,59 miliar.

Periode  book building  berlangsung mulai hari ini hingga 18 Desember 2023 dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana IPO ini diharapkan pada 29 Desember 223. Sementara itu, periode  offering  pada 3-9 Januari 2023 dan diharapkan pencatatan saham maupun Waran Seri I di BEI bisa terlaksana pada 11 Januari 2023.

Rencananya, seluruh dana hasil IPO - setelah dikurangi biaya-biaya emisi - akan digunakan untuk modal kerja MANG . Sedangkan, semua dana hasil pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja.

Perlu diketahui, pada Tahun Buku 2022, MANG menderita rugi bersih mencapai Rp10,63 miliar atau berbanding terbalik dengan kondisi di 2021 yang bisa membukukan laba bersih Rp2,94 miliar. Adapun pendapatan di sepanjang 2022 tercatat Rp13,99 miliar atau anjlok 57,26 persen (y-o-y).

Namun demikian, selama sembilan bulan pertama tahun ini MANG bisa membukukan laba bersih senilai Rp402,72 juta atau berbanding terbalik dengan periode yang sama di 2022 yang masih menderita rugi bersih Rp4,28 miliar.

Dengan adanya perolehan laba bersih tersebut, maka jumlah akumulasi kerugian MANG per 30 Juni 2023 menjadi Rp7,02 miliar atau menurun 5,39 persen dibanding defisit per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp7,42 miliar. Total ekuitas hingga akhir Semester I-2023 menjadi Rp70,49 miliar atau lebih tinggi dibanding per 31 Desember 2022 senilai Rp70,07 miliar.

Per 30 Juni 2023, total liabilitas MANG tercatat Rp44,49 miliar atau membengkak 35,6 persen dibanding posisi per 31 Desember 2022. Jumlah kewajiban tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yang per 30 Juni 2023 mencapai 41,18 miliar atau melonjak 38,56 persen dibanding per akhir Desember 2022.