Deportasi! KRYA-LABA Cari Pengganti An Shaohong
Dirut LABA An Shaohong (dua kiri) pada suatu kesempatan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) tanpa komisaris utama. Itu menyusul deportasi An Shaohong ke negeri asalnya Tiongkok. Bos Green Power group (LABA) itu, ditangkap petugas Imigrasi kelas I Jakarta.
Merespons deportasi An Shaohong itu, Bangun Karya mengklaim hal tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, kinerja, maupun kelangsungan usaha. Struktur manajemen, dan operasional tetap berjalan normal sebagaimana mestinya. Perseroan memastikan tidak mengetahui perkara yang membelit An Shaohong.
Bangun Karya tidak terlibat dengan kasus, dan perkara yang sedang dihadapi An Shaohong baik di Negara Indonesia maupun di Tiongkok. Jelasnya, peristiwa, dan perkara An Shaohong tidak memberi dampak negatif terhadap operasional, kinerja, maupun agenda bisnis perseroan. Perseroan tetap menjalankan kegiatan usaha, dan operasional berjalan normal.
Saat ini, perseroan sedang memproses pergantian komisaris utama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku, dan anggaran dasar perseroan. Perseroan akan mengumumkan pejabat pengganti begitu proses tersebut selesai.
“Kami memastikan bahwa kondisi operasional perseroan tetap stabil, dan tidak terpengaruh. Proses pergantian komisaris utama sedang kami lakukan sesuai ketentuan perundangan berlaku untuk menjamin keberlanjutan fungsi pengawasan,” tutur William Teng, Direktur Utama Bangun Karya.
Bangun Karya berkomitmen untuk terus menjaga transparansi, integritas, dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan. Di sisi lain, Green Power juga akan melakukan hal serupa. Perseroan juga akan melakukan penggantian direktur dan komisaris perseroan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
”Mengenai deportasi direktur utama Bapak An Shaohong, tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, kinerja, maupun kelangsungan usaha perseroan. Struktur manajemen, dan operasional tetap berjalan sebagaimana mestinya,” tukas Lu Haiying, Corporate Secretary Green Power Group. (*)
Related News
Senyap! Hapsoro Lego 35,97 Juta Saham PTRO
Adu Sarang Burung Walet NEST vs RLCO, Mana Lebih Ampuh?
Listing Besok, Ini Rincian Data IPO RLCO
NRCA Geber Kontrak Baru, Kini Totalnya Rp6,23 Triliun
Platinum Wahab (TGUK) Tambah 2 Usaha Baru dan 3 Usaha Pendukung
Kontribusi ke Induk 19,9 Persen, Laba Perusahaan Anak BRI Group Rp8,2T





