EmitenNews.com - PT Adhi Karya (ADHI) siap menuntaskan dua seksi Jalan Tol yaitu Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). Kedua seksi jalan tol akan rampung seksi 5 Blang Bintang-Kutobaro sepanjang 7,3 km dengan progres konstruksi 91,4 persen.


Lalu, seksi 6 Kutobaru-Simpang Baitussalam sepanjang 5,01 km dengan progres konstruksi telah mencapai 82,4 persen. Proses pembebasan lahan kedua seksi itu, sudah mendekati 100 persen. So, kedua seksi tersebut ditargetkan dapat terselesaikan akhir 2022. ”Kami berkomitmen bereskan kedua seksi itu akhir Desember 2022 dengan kualitas terbaik,” tutur Suko Widigdo, Direktur Operasi I Adhi Karya.


Bagi Adhi Karya dengan rencana tersebut berarti telah menyelesaikan lima seksi dari total enam seksi jalan. Sebelumnya, total nilai kontrak pekerjaan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Rp8,2 triliun. Saat ini, Adhi Karya telah menerima pembayaran Rp5,7 triliun. Seiring penyelesaian kedua ruas itu, Adhi Karya akan menerima kembali pembayaran progress pada akhir 2022. 


Kesiapan penyelesaian Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, disampaikan saat peninjauan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, berkunjung ke Provinsi Aceh. Basuki mengingatkan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan dalam konstruksi Tol Sigli-Banda Aceh. “Tebing-tebing yang ada langsung dihijaukan lagi, dan ditanami kembali. Kalau tidak diperlukan, jangan menebang pohon-pohon yang ada, sehingga kondisi alam tidak terganggu. Adhi Karya harus bisa menjaga keberlanjutan lingkungan,” pesan Basuki. 


Pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan, dan pemerataan ekonomi Provinsi Aceh.


Selain pemerataan ekonomi, tol itu juga akan memangkas jarak, dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar tiga jam dengan kondisi jalan berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi hanya satu jam perjalanan. Pembangunan Jalan Tol Sibanceh merupakan penugasan pemerintah kepada Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol, dan Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana. (*)