DEWA Alihkan Operasi ke Armada Sendiri, Pacu Kenaikan Margin
Ilustrasi aktivitas jasa kontraktor pertambangan (ptdh.co.id)
EmitenNews.com - Perusahaan kontraktor pertambangan tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) menegaskan arah pertumbuhan perseroan pada 2026 akan difokuskan pada peningkatan profitabilitas, khususnya EBITDA, seiring perubahan strategi operasional. Risiko operasional juga dinilai terkelola dengan baik karena proyek utama DEWA berbasis kontrak life of mine dengan klien utama seperti KPC dan Arutmin.
Diungkapkan manajemen DEWA, mulai kuartal I 2026 perseroan tidak lagi menggunakan subkontraktor. Seluruh volume pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan pihak ketiga akan dialihkan sepenuhnya ke armada milik perseroan.
“Langkah ini mendorong peningkatan belanja modal (capex), namun dinilai mampu memperbaiki margin secara berkelanjutan,” demikian ditegaskan manajemen Perseroan dalam laporan hasil paparan publik pada 24 Desember 2025, melalui saluran keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Memang, lanjut manajemen DEWA, secara volume agregat, kenaikan produksi belum tentu signifikan. Namun, porsi pekerjaan yang dikerjakan sendiri akan meningkat tajam, sehingga berdampak positif terhadap EBITDA.
Manajemen juga menegaskan indikator utama kinerja bukan sekadar pertumbuhan volume, melainkan delta positif EBITDA yang telah diturunkan menjadi KPI Direksi dan manajemen hingga tingkat kuartalan.
Selain optimalisasi proyek eksisting, DEWA juga aktif menjajaki peluang penambahan volume dari klien yang meningkatkan kapasitas produksinya, serta membuka peluang ekspansi ke proyek baru, khususnya di sektor penambangan batubara.
Menjawab kekhawatiran peningkatan fixed cost akibat penambahan armada internal, manajemen menilai risiko justru menurun. Dengan fixed cost yang relatif tetap, semakin besar volume yang dikerjakan sendiri akan menurunkan biaya per unit BCM dan meningkatkan margin dibandingkan menggunakan subkontraktor.
Risiko operasional juga dinilai terkelola dengan baik karena proyek utama DEWA berbasis kontrak life of mine dengan klien utama seperti KPC dan Arutmin, dengan tren volume yang terus meningkat. Hampir seluruh operasional pada 2026 ditargetkan menggunakan armada internal.
Belum lama ini, PT Darma Henwa Tbk telah mengamankan tambahan pendanaan jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai total Rp1 triliun. Perjanjian fasilitas kredit tersebut ditandatangani pada 19 Desember 2025 dan dinilai menjadi katalis positif bagi kelanjutan ekspansi proyek serta penguatan kinerja operasional perseroan.
Fasilitas kredit tersebut terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp850 miliar dengan tenor dua tahun dan suku bunga efektif 7 persen per tahun, serta kredit investasi senilai Rp150 miliar dengan tenor lima tahun dan tingkat bunga efektif yang sama.
Fasilitas kredit investasi akan digunakan untuk mendukung pembelian unit alat-alat berat baru, sementara fasilitas kredit modal kerja dimanfaatkan untuk pengambilalihan penuh pekerjaan subkontraktor di proyek PT Kaltim Prima Coal. Selain itu, dana modal kerja juga akan dialokasikan untuk peningkatan volume pekerjaan di proyek PT Arutmin Indonesia serta mendukung pengembangan proyek-proyek perseroan ke depan.
Related News
Lion Metal Works Jaminkan Deposito Rp20 Miliar untuk Kredit Anak Usaha
Tahun 2025, Ini Sederet Capaian dan Kontribusi BRI (BBRI) untuk Negeri
Bank Aladin Incar Dana Rp2 Triliun dari Penerbitan Sukuk
PTPP Pacu Divestasi Anak Usaha Demi Perbaikan Arus Kas
WSKT Rampungkan Transaksi Set-Off Afiliasi, Utang Rp18,3 M Lunas!
Konsumsi Daging Sapi Naik, WMPP Pasang Target Growth Agresif





