Diam-Diam, Investor Ini Lepas 11 Juta Saham PPRI di Saat Harga Naik

Potret Manajemen PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) dalam suatu agenda korporasi.
EmitenNews.com - PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI), mencatat penjualan sebesar 11.000.000 lembar saham perseroan oleh salah satu pemegang saham lebih dari 5% PPRI, yakni, Irsyad Hanif pada 6 Oktober 2025.
Sebelum transaksi, Irsyad menggenggam 192.806.200 lembar saham atau 17,93% dari total saham beredar PPRI. Setelah penjualan tersebut, kepemilikannya berkurang menjadi 181.806.200 lembar saham, setara 16,91%.
Transaksi diberlangsungkan melalui broker CP milik KB Valbury Sekuritas itu, dan tercatat di sistem pelaporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Harga transaksi tercatat di kisaran Rp392 per saham, sehingga nilai total transaksi ditakar nilainya mencapai Rp4,31 miliar.
Manajemen PPRI belum mengumumkan keterangan resmi terkait tujuan pelepasan saham oleh pihak internal tersebut.
Namun, pasar mencatat saham PPRI bergerak aktif di tengah peningkatan minat investor terhadap saham berkapitalisasi menengah di sektor industri kemasan dan kertas daur ulang.
PPRI pada perdagangan Rabu (8/10) tercatat menguat 4,65% di Rp360.
PPRI dalam sebulan terakhir naik 15,2 persen dari harga Rp314 pada 8 September 2025.
Dalam enam bulan PPRI melesat 65,4 persen dari harga Rp220 pada 8 April 2025.
Secara tahunan (YTD) PPRI terbang 178,4 persen dari harga Rp130 pada 2 Januari 2025.
Dari setahun sebelumnya, PPRI telah melesat terbang sebesar 269,39% dari Rp98 pada (8/10/2024).
PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) didirikan pada tahun 2011 dan bergerak dalam industri wadah kertas dan kemasan. Perusahaan mendistribusikan kemasan kertas food grade untuk restoran, kafe, dan bisnis makanan.
Related News

BEEF Minta Restu Rambah Bisnis Peternakan

Pengendali BCIP Divestasi 12,7 Juta Saham, Kenapa?

Besok! PANI Minta Restu Right Issue Jumbo Rp16,7T

TUGU Diramal Kinclong Tahun Ini, Begini Prediksi Kinerjanya

Bos LOPI Rajin Serok Saham Sejak di FCA hingga Keluar, Ada Apa?

COCO Boncos! Rugi Bengkak 154 Persen di Semester I-2025