EmitenNews.com — Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus menyatakan pemberian kredit oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN harus  bisa melihat distribusinya, sehingga penerima kredit itu memang benar-benar merata menyeluruh. Dimana semua debitur seperti pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mendapatkan porsi yang signifikan untuk mengembangkan bisnisnya. 

 

Menurutnya, kondisi terkini baik itu pengumpulan dana maupun pemberian kredit oleh himbara di Kepulauan Riau sudah cukup baik. Hal itu terlihat dari penerimaan profit yang cukup baik, dan itu mengindikasikan adanya pertumbuhan kredit di Kepulauan Riau, khususnya di Kota Batam. Namun demikian, Sihar melihat adanya potensi yang cukup besar agar penyerapan kredit kepada UMKM di wilayah tersebut dapat lebih optimal, dan ini menurutnya memerlukan upaya distribusi yang benar-benar terukur dan tepat. 

 

"Sehingga kita akan melihat nanti UMKM mana yang berpotensi menjadi champion, menjadi unggulan. Dengan demikian, kita bisa tahu sektor mana yang memang nanti bisa kita dorong untuk berkembang, sehingga ini akan memberikan penguatan di papan tengah di struktur perekonomian kita,” kata Sihar usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himbara dan mitra kerja terkait, di Batam, Kepri, Senin (18/4/2022). 

 

Lebih lanjut politisi PDI-Perjuangan itu ingin pelaku UMKM yang visible bisnisnya namun unbankable dapat segera naik kelas menjadi bankable. Namun hal ini pun tidak serta merta dilakukan secara instan. "Tentunya disini perlu bantuan semacam literasi tentang produk perbankan, literasi digital, literasi bisnis," jelasnya. 

 

Tak hanya itu, Sihar juga turut mengimbau Himbara untuk terus mendekat kepada pelaku ekonomi seperti UMKM. "Mereka juga confident, nyaman datang ke Himbara meski tujuannya untuk kredit, sehingga mereka jadi tahu produk perbankan itu apa saja dan mereka bisa pakai untuk mengembangkan bisnisnya," tutup Legislator dapil Sumatera Utara II itu.

 

Sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Indonesia. BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp.66,99 triliun kepada 1,8 juta nasabah dalam kuartal I atau tiga bulan pertama di tahun 2022. Penyaluran ini setara dengan 25,77% dari total plafond KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI di tahun 2022 senilai Rp.260 triliun.

 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit tumbuh enam sampai tujuh persen pada kuartal I 2022. Hal ini seiring dengan mulai berjalannya aktivitas ekonomi dari sejumlah segmen. Berdasarkan, laporan keuangan bulanan BNI, kredit yang disalurkan pada Februari 2022 sebesar Rp 575,49 triliun atau meningkat 5,43 persen dibandingkan dengan kredit pada Februari 2021 senilai Rp 545,86 triliun.

 

Penyaluran kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) hingga Februari 2022 tercatat mengalami peningkatan 10,33 persen secara tahunan atau year-on-year­ (yoy) menjadi Rp830,97 triliun secara bank only. Sejalan dengan itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri telah tumbuh sebesar 10,34 persen yoy menjadi Rp1.003,8 triliun secara bank only.

 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hingga kuartal I 2022, perusahaan telah menyalurkan kredit  Rp277,13 triliun, atau tumbuh 6,04 persen dari posisi yang sama tahun lalu, yang tercatat senilai Rp261,34 triliun. Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I/2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.