Dirut Problematik dari Emiten LABA, An Shaohong Mundur!
Dirut LABA An Shaohong (dua kiri) pada suatu kesempatan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - An Shaohong resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Green Power Group Tbk (LABA). Perseroan menyampaikan telah menerima surat pengunduran diri An Shaohong pada Selasa, 23 Desember 2025.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (24/12), kesekretariatan LABA juga mengungkap bahwa selain An Shaohong, pada waktu bersamaan Hu Yanqing selaku Direktur dan Chen Xiao Xiao sebagai Komisaris juga turut mengajukan pengunduran diri.
Seluruh pengunduran diri tersebut selanjutnya akan dimintakan persetujuan pemegang saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang direncanakan digelar paling lambat Januari 2026, atau dalam jangka waktu 90 hari sejak surat pengunduran diri diterima.
Sebagai informasi, An Shaohong, Hu Yanqing, dan Chen Xiao Xiao baru diangkat sebagai Direktur Utama, Direktur, dan Komisaris LABA sejak 20 Juni 2025.
Pengunduran diri An Shaohong terjadi usai isu panas yang menimpa tiga emiten yang dipimpinnya, yakni LABA, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), dan PT Oscar Mitra Sukses Tbk (OLIV). Ketiganya dikenal sebagai emiten dengan aksi backdoor listing melalui pergantian pengendali dan aksi akuisisi agresif.
Nama An Shaohong menguat sejak RUPS LABA Juni 2024, berlanjut dengan akuisisi 70 persen saham KRYA oleh LABA pada pertengahan 2025, hingga pendirian anak usaha baru pada November 2025. Namun, ritme ekspansi tersebut mendadak terhenti setelah Imigrasi menangkap WNA berinisial A.S. pada 21 November 2025, yang dikaitkan kuat dengan An Shaohong.
Pemeriksaan mengungkap dugaan pelanggaran izin tinggal, kelalaian pelaporan, hingga informasi bahwa yang bersangkutan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di Tiongkok.
Baca Juga: Pentolan Tiga Emiten Backdoor Listing Ini Terjerat Hukum, Ada Apa?
LABA sendiri mengakui sempat tidak dapat menghubungi An Shaohong sejak kasus mencuat. Corporate Secretary LABA, Lu Haiying, menampik persoalan keimigrasian tersebut merupakan urusan pribadi.
“Perseroan tidak terlibat dalam kasus yang sedang dihadapi oleh Bapak An Shaohong, baik di Indonesia maupun negara asalnya,” tulis Lu Haiying dalam keterbukaan informasi Senin (8/12).
Meski demikian, perseroan telah menjadwalkan RUPSLB pada Januari 2026 sebagai langkah antisipatif untuk mengevaluasi dan menyesuaikan struktur organisasi seiring perkembangan situasi.
Related News
Aksi Bos BFIN Borong Saham Senilai Rp3,51 Miliar di Harga Pasar
Reverse Repo, Trimegah Sekuritas Jual 632,6 Juta Saham ENRG!
Buana Finance (BBLD) Makin Gacor Serap Pinjaman Bank
BJB Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Nataru Rp8,3 Triliun
Tengah Bagi Dividen, Tengok Keuangan SOHO di Q3 2025
Aksi Senyap di Saham BACA, Perusahaan Singapura Serok Rp470,4 Miliar





