Diversifikasi Bisnis dan Produk, PIPA Gandeng Perusahaan Asal China

Kiri-Kanan: Direktur Utama PT Multi Makmur Lemindo Tbk, Imanuel Kevin Mayola, bersama Direktur PT Thunderbird Sujipto Chandra, serta disaksikan Global Marketing Department-Regional Director L&T Group, Michael Zhou dan Deputy General Manager of Sales Mudanjiang Xinruide Petroleum Equipment Co., Ltd, Jane Tang, saat penandatangan MoU kerjasama pengembangan produk HDPE. DOK/ISTIMEWA
EmitenNews.com -PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) selangkah lagi bakal merealisasikan diversifikasi dan inovasi produk. Perusahaan industri dan penjualan material bahan bangunan dari plastik berbahan dasar PVC ini, telah mendapat komitmen dari mitra strategisnya.
Pada pekan lalu, tepatnya 5 Agustus 2025, PT Multi Makmur Lemindo Tbk telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Thunderbird sebagai representatif Liantong & Equipment Group & Co (L&T Group) asal Ningbo, China yang sangat berpengalaman di bidang peralatan mesin dan pabrikan petrokimia, termasuk penyulingan Magnesium Oxide (MGO) dan Crude Palm Oil (CPO).
Penandatangan tersebut langsung dihadiri Direktur Utama PT Multi Makmur Lemindo Tbk, Imanuel Kevin Mayola dan Direktur PT Thunderbird Sujipto Chandra, serta disaksikan Global Marketing Department-Regional Director L&T Group, Michael Zhou dan Deputy General Manager of Sales Mudanjiang Xinruide Petroleum Equipment Co., Ltd, Jane Tang.
Direktur Utama PT Multi Makmur Lemindo Tbk, Imanuel Kevin Mayola menyampaikan, Perseroan dan Thunderbird akan bekerja sama untuk mengembangkan produk yang berkaitan dengan Perpipaan seperti High Density Polyethylene (HDPE) dan pengolahan Refinery CPO Mini. "Kerjasama ini dilakukan sehubungan dengan arah baru PT Multi Makmur Lemindo Tbk untuk memasuki pasar Oil & Gas, dimana kebutuhan pipa HDPE dibutuhkan sebagai produk penunjang," kata Imanuel Kevin Mayola melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Agustus 2025.
Selain itu, Imanuel Kevin Mayola juga menuturkan, PT Multi Makmur Lemindo Tbk bekerjasama untuk mengembangkan mini modular refinery system yang merupakan kesempatan baru untuk Indonesia yang sedang menggenjot kapasitas produksi MGO dan CPO yang lebih terdesentralisasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan lokal produk-produk MGO dan CPO.
"Kerjasama antara PT Multi Makmur Lemindo Tbk dan PT Thunderbird juga dimaksudkan untuk pengembangan Teknologi Manufaktur Produk Polyethylene seperti Pipa HDPE dan sejenisnya," ujar Imanuel Kevin Mayola.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Thunderbird Sujipto Chandra menyampaikan, PT Thunderbird sebagai representative L&T Group memilih PT Multi Makmur Lemindo Tbk karena PT Multi Makmur Lemindo Tbk merupakan Perseroan yang bergerak dibidang perpipaan (PVC) dan dapat membantu mensuplai produk penunjang seperti (HDPE, Manpower dan Other supporting products).
Sujipto Chandra pun menambahkan, kerjasama PT Thunderbird dengan PT Multi Makmur Lemindo Tbk diharapkan dapat membentuk sebuah Joint-Venture. "L&T Group juga berminat untuk investasi di bisnis Oil & Gas termasuk Inovasi Mini Refinery untuk Diesel dan Minyak Sawit," ucap Sujipto Chandra.
Seperti diketahui, industri pipa PVC, fitting PVC, dan talang PVC di Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini didorong oleh komitmen pemerintah terhadap program infrastruktur dan pemukiman, seperti proyek air bersih, sanitasi, dan drainase.
Sebelumnya, PT Multi Makmur Lemindo Tbk berkomitmen untuk memperkuat permodalan dan pertumbuhan jangka panjang. Dalam hal ini, PT Multi Makmur Lemindo Tbk sedang memfinalisasi kemitraan strategis dengan Morris Capital Indonesia. Perusahaan Investasi dan Penasihat Keuangan itu akan menjadi bagian penting Perseroan untuk menciptakan sinergi yang solid dan memperluas jaringan bisnis.
Related News

EMTK Bantah Ada Info di Balik Saham Melejit 99,7% Sebulan

Ada yang Lepas 8,31 Juta Saham Emiten Prajogo Pangestu (BREN)

Dua Saham Terbang Disetop, Satunya Emiten Teknologi Grup Lippo

4 Saham Bangkit dari Gocap Kena Sorot

Divestasi Miliaran Saham DEWA, Madhani Raup Rp549 Miliar

Drop 97 Persen, Laba Intiland (DILD) Tersisa Rp12,56 Miliar