EmitenNews.com - Sultan Subang, Jawa Barat (Jabar) kembali bermanuver. Ya, Asep Sulaeman Sabanda mengurangi kepemilikan saham Berkah Beton Sadaya (BEBS). Itu dilakukan dengan mendivestasi 1.753.214.600 helai alias 1,75 miliar lembar.


Transaksi pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihya, Subang, Jabar itu, dilakukan pada kisaran harga Rp715-805 per lembar. Dengan skema harga tersebut, Crazy Rich Subang itu, menggulung dana tidak kurang dari Rp1,41 triliun. 


Transaksi jual tersebut telah dipatenkan pada 4,11,12, dan 17 Januari 2023. ”Tujuan transaksi untuk kepentingan divestasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,”  tulis Hasan Muldhani, Direktur Utama Berkah Beton Sadaya. 


Aksi jual beli Sultan dilakukan dalam lima kali transaksi.  Pada 4 Januari 2023, Asep melepas 1,75 miliar lembar pada Rp805 per unit senilai Rp1,4 triliun. Lalu, pada 11 Januari 2023, kembali menjual 6,8 juta lembar pada harga Rp755, sejumlah Rp5,14 miliar.


Dan, pada 12 Januari 2023, Asep melego 17,52 juta lembar dengan harga Rp765 per eksemplar senilai Rp13,4 miliar. Jadi, Asep total menjual 1,77 miliar lembar pada harga pelaksanaan Rp755-805, senilai Rp1,42 triliun. 


Selanjutnya, pada 17 Januari 2023, KH Asep membeli 15.977.400 helai alias 15,97 juta lembar pada harga Rp715, sejumlah Rp11,42 miliar. Dan, pada 17 Januari 2023, kembali menyerok 5,13 juta dengan harga Rp720, sebesar Rp3,7 miliar. So, total Asep membeli 21,11 juta lembar pada Rp715-720 senilai Rp15,12 miliar.


Menyusul transaksi itu, timbunan saham Asep mengerucut menjadi 1,33 miliar eksemplar alias 2,96 persen. Mengalami dilusi 3,89 persen dari posisi sebelum transaksi dengan donasi saham sebanyak 3,08 miliar lembar atau setara porsi kepemilikan 6,85 persen. 


Per 31 Januari 2023, pemegang saham Berkah Beton Sadaya antara lain Berkah Global 14,92 miliar helai atau 33,16 persen, Asep Sulaeman 1,33 miliar eksemplar alias 2,96 persen, Berkah Multi Beton 611 juta lembar setara 1,36 persen, Sugiarwati Lucky 2,23 miliar unit atau 4,98 persen, Cipta Ihya Nusantara 1 miliar lembar atau 2,22 persen, dan masyarakat 23,51 miliar eksemplar setara 52,25 persen. (*)