EmitenNews.com -PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) akan membagikan dividen tunai sebesar 20% dari laba bersih tahun buku 2024 atau setara Rp 1,62 miliar. Keputusan ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 16 Juni 2025.

Direktur Keuangan CHIP, Hasri Zulkarnain, menyampaikan bahwa setiap pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 2,01 per saham.

“Dividen berasal dari laba bersih tahun buku 2024 dan akan dibayarkan pada Juli 2025,” ujar Hasri dalam paparan publik usai RUPST, Senin (16/6).

Sebagai perbandingan, CHIP sebelumnya membagikan dividen dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp 3,05 per saham. Sepanjang 2024, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 8,11 miliar, dengan penjualan mencapai Rp 197,22 miliar.

Hasri menambahkan, selain untuk dividen, perseroan juga menyisihkan Rp 200 juta sebagai dana cadangan. “Sisa dana akan digunakan untuk menambah modal kerja kami,” jelasnya.

Meski mengalami penurunan kinerja, manajemen CHIP tetap optimistis menatap tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan 2024, penjualan perseroan turun 39,69% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp 327,04 miliar pada 2023 menjadi Rp 197,22 miliar. Sementara itu, laba tahun berjalan terkoreksi 34,02% dari Rp 12,30 miliar menjadi Rp 8,11 miliar.

Hasri mengungkapkan, pada 2025 perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di kisaran 5% hingga 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ini akan didukung oleh investasi pada mesin-mesin baru yang meningkatkan kapasitas produksi kami,” ungkapnya.

Presiden Direktur CHIP, Ardarini, menambahkan bahwa perusahaan akan tetap fokus pada tiga pilar bisnis strategis, yaitu infrastruktur teknologi, produk unggulan, dan ekspansi pasar.

“Kami juga akan melakukan inovasi teknologi serta riset dan pengembangan, khususnya dalam pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI),” tutur Ardarini.

Lebih lanjut, CHIP juga berencana mengeksplorasi penerapan sistem manajemen gudang (warehouse management system) dan ERP internal guna meningkatkan efisiensi operasional. “Kami akan terus melanjutkan investasi dan ekspansi, terutama pada lini bisnis yang bersifat recurring,” pungkasnya.