EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (10/11) dibuka variatif (mixed) dengan kecenderungan turun. Indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup melemah, mengakhiri serangkaian pemecahan rekor level penutupan tertinggi dalam beberapa hari terakhir.


"Investor melakukan aksi jual untuk mengambil untung (profit-taking) dan karena khawatir mengenai tekanan inflasi," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramita.


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Trasury note) bertenor 10 tahun turun 6.3 bps menjadi 1.43% dari 1.49% di hari sebelumnya. Data Producer Price Index (PPI) AS untuk bulan Oktober memperlihatkan di tingkat produsen, kenaikan harga mencapai 8.6%, tertinggi sejak tahun 2020 ketika pertama kali data PPI mulai di hitung.


Dustin memperkirakan investor akan mengantisipasi rilis data Consumer price Index atau CPI untuk bulan Oktober dengan perkiraan CPI akan naik 5.9% (Y/Y), lebih cepat dari kenaikan 5.4% (Y/Y) di bulan September. "Jika data CPI keluar sesuai dengan perkiraan, maka ini akan menjadi laju kenaikan tercepat sejak 1990," sambungnya.


Investor juga menanti rilis data pasar tenaga kerja AS (Weekly Jobless Claims) di mana jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (Initial Jobless Claims) untuk minggu yang berakhir 5 November 5 diprediksi mencapai 260,000 expected, turun dari 269,000 pada minggu sebelumnya.


Untuk perdagangan hari ini IHSG diprediksi bergerak di rentang 6.631-6.688. Berikut data teknikal saham pilihan Phillip Sekuritas.


TPIA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 7,250
Target Price 1 : 7,575
Target Price 2 : 7,825
Stop Loss : 7,050


INKP
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 8,450
Target Price 1 : 9,275
Target Price 2 : 10,000
Stop Loss : 8,175


TKIM
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 8,350
Target Price 1 : 9,025
Target Price 2 : 9,625
Stop Loss : 8,025.(fj)