Dongkrak Pendapatan, SMIL Gandeng HELI Pasarkan Forklift Listrik di Indonesia
                            EmitenNews.com - PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menyampaikan telah mendapatkan proyek baru memasarkan forklift di Indonesia yang akan mendongkrak pertumbuhan pendapatan tahun ini.
Realisasi tersebut dilakukan dalam bentuk Kerja sama antara SMIL dengan produsen forklif global, Anhul Forklift Group (HELI).
Perseroan disebut akan memasarkan beragam forfklit HELI, baik forklift jenis electric vehicle (EV) dan forklift reguler. Sedangkan ketertarikan perseroan menggandeng HELI didukung posisi HELI sebagai produsen forclift besar di Tiongkok dan nomor 7 di dunia.
Direktur SMIL Winston Suhermin mengatakan, tingginya permintaan forklift di dalam negeri akan berimbas terhadap pertumbuhan pendapatan tahun ini.
Wilson menambahkan SMIL akan menjadi perusahaan rental forklift pertama yang mengadopsi teknologi baterai lithium secara fleet di Indonesia. Keseriusan perseroan menggunakan baterai lithium didukung sejumlah keunggulan teknologi ini, yaitu fast charging, maintenance-fee, dan ramah lingkungan.
Perseroan juga sebelumnya telah mengadopsi teknologi baterai lithium di Indonesia setelah perseroan ditunjuk menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) penjualan baterai lithium di Indonesia.
"Adopsi teknologi baterai lithium forklift akan meningkatkan added value kepada pelanggan yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan profitabilitas perusahaan," jelas Winston.
SMIL merupakan perusahaan yang bergerak di penyewaan forklift dan peralatan material handling yang didirikan pada 2006. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, SMIL telah menjadi perusahaan rental forklift multibrand nomor 1 di Indonesia.
Perseroan mengoperasikan beragam forklift merek Toyota, Caterpillar, dan TCM. Perseroan tercatat seabgai perusahaan rental forklift terkemuka di Indonesia dengan memiliki lebih dari 3.000 unit material handling equipment dari 1,5-30 ton dengan berbagai produk rental forklift.
Related News
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                            Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
                            OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
                            Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
                            Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar di 2030
                            Harga Emas Antam Senin ini Turun Rp12.000 per Gram
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




