Dorong Industri Manufaktur, Kemenperin Latih Produsen Minyak Kelapa di Bitung Sulut

Ilustrasi industri minyak kelapa. dok. Manado Post.
EmitenNews.com - Pemerintah terus mendukung pengembangan Industri Kecil Menengah. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membangun sektor industri manufaktur yang berdaya saing, mandiri, berdaulat dan inklusif. Industri Kecil Menengah menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat peran pentingnya bagi perekonomian. Kemenperin melatih produsen minyak kelapa di Bitung, Sulawesi Utara.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi di Jakarta, Senin (15/5/2023) mengungkapkan, salah satu upaya mendukung IKM agar naik kelas adalah melalui optimalisasi fasilitas yang tersedia pada balai-balai industri, baik tersedianya fasilitas fisik maupun bimbingan oleh tenaga ahli.
"Kemenperin terus menjalankan program-program pembinaan dan pendampingan kepada IKM agar siap meningkatkan skala bisnisnya dan naik kelas. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi industri di balai-balai Kemenperin," ujar Doddy Rahadi.
Melalui salah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di Sulawesi Utara, yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Manado, Kemenperin mendorong pengembangan potensi sumber daya daerah Sulawesi Utara. Salah satunya di Kota Bitung yang merupakan penghasil kelapa.
UPT BSKJI terus berkomitmen membangun industri, khususnya IKM yang mau berkembang. Doddy Rahadi mengatakan, pihaknya siap membantu IKM yang ingin mengoptimalkan teknologi pengolahan produknya. Kami didukung oleh personel yang kompeten dalam bidang tersebut.
Di Kota Bitung, tepatnya di Desa Sagerat, Kecamatan Matuari, terdapat Sentra IKM Kelapa Terpadu yang merupakan sentra pengolahan produk kelapa dan turunanya. Sentra ini merupakan tempat produksi untuk IKM kelapa dari daerah Bitung dan sekitarnya. Semua IKM yang berproduksi di sentra ini adalah produsen minyak kelapa dan Virgin Coconut Oil (VCO).
“Saat ini terdapat sembilan rumah produksi VCO dan minyak kelapa yang dibangun di atas lahan seluas 9,675 Ha," urai Doddy Rahadi. ***
Related News

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi

Bank DKI Bagikan Dividen Rp249 Miliar, Rp529M Pengembangan Usaha

May Day 2025, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Paket Sembako