EmitenNews.com - Pada perdagangan kemarin indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat. Dow Jones menguat 492 poin (1,40 persen) menjadi 35.719, S&P 500 naik 95 poin (2,07 persen) pada level 4.687, Nasdaq bertambah 462 poin (3,03 persen) ke posisi 15.687, dan EIDO menguat 0,42 poin (1,80 persen) pada level 23.76.
Lonjakan itu, ditopang kenaikan saham sektor teknologi seiring meredanya kekhawatiran investor akan dampak negatif varian baru Omicron terhadap perekonomian. Sementara itu, kenaikan harga minyak mentah juga turut menjadi tambahan sentimen positif pasar.
Aksi beli investor terhadap saham-saham sektor teknologi membuat saham sektor ini naik signifikan. Okta, Crowdstrike, Adobe ditutup naik lebih dari 4 persen, Apple menguat 3,5 persen, dan Meta melesat 1,5 persen. Sedang Microsoft, dan Amazon membukukan penguatan lebih dari 2 persen.
Harga minyak mentah ditutup menguat 3 persen melanjutkan penguatan sehari sebelumnya 5 persen. Itu seiring meredanya kekhawatiran investor akan dampak negatif varian baru Omicron terhadap permintaan minyak global. Kenaikan harga minyak itu, membuat harga saham sektor energi mencatat kenaikan signifikan. Diamondback dan Devon Energy masing-masing naik 6 persen, sedang Occidental Petroleum surplus 4 persen.
Menurut Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas lompatan indeks bursa saham AS Wall Street itu, akan menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, lonjakan mayoritas harga komoditas, dan pembatalan PPKM level 3 pada masa libur nataru akan menjadi tambahan sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks diprediksi bergerak menguat dengan support level 6.560, dan resistance level 6.640. Sejumlah saham laik beli antara lain UNTR support Rp22.750, resisten Rp23.250, CTRA support Rp1.060, resisten Rp1.080, BBCA support Rp7.275, resisten Rp7.450, dan EXCL support Rp3.090, resisten Rp3.180. (*)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800