EmitenNews.com - Sentul City (BKSL) sepanjang 2022 merugi Rp163,15 miliar. Merosot 162 persen dari episode sama 2021 untung sebesar Rp261,47 miliar. Akibatnya, rugi per saham dasar menjadi Rp2,43 per unit dari periode sama tahun sebelumnya dengan surplus Rp3,90 per eksemplar. 


Performa negatif itu menyusul pendapatan bersih Rp672,30 miliar, anjlok 26 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp910,70 miliar. Beban pokok pendapatan Rp235,02 miliar, susut 16 persen dari tahun sebelumnya Rp281,85 miliar. Laba kotor terkoreksi 30 persen menjadi Rp437,28 miliar dari edisi sama 2021 sebesar Rp628,85 miliar. 


Beban penjualan Rp28,68 miliar, naik dari Rp26,18 miliar. Beban umum dan administrasi Rp169,75 miliar, susut dari Rp201,98 miliar. Beban pajak final Rp12,73 miliar, turun dari Rp67,07 miliar. Pendapatan operasi lainnya Rp99,10 miliar, turun dari Rp250,17 miliar. Beban operasi lainnya Rp128,42 miliar bengkak dari Rp86,35 miliar. 


Laba usaha Rp196,77 miliar, menukik 60 persen dari edisi sama 2021 sejumlah Rp497,41 miliar. Bagian atas rugi entitas asosiasi Rp23,37 miliar, bengkak dari Rp14,71 miliar. Pendapatan keuangan Rp4,07 miliar turun dari Rp9,34 miliar. Beban keuangan Rp343,32 miliar, bengkak dari Rp261,67 miliar. 


Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp165,84 miliar, terpangkas 171 persen dari periode sama 2021 surplus sejumlah Rp230,37 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp1,23 miliar, naik dari edisi sama 2021 sebesar Rp1,10 miliar. Rugi bersih tahun berjalan Rp167,08 miliar, melepuh 172 persen dari edisi sama 2021 laba Rp229,27 miliar. 


Total ekuitas Rp10,32 triliun, naik dari episode akhir 2021 sejumlah Rp10,48 triliun. Jumlah liabilitas Rp6,39 triliun melonjak dari periode sama 2021 sebesar Rp6,16 triliun. Jumlah aset Rp16,72 triliun, naik tipis dari fase sama akhir 2021 sebesar Rp16,65 triliun. (*)