EmitenNews.com - Golden Flower (POLU) medio 2023 mencatat rugi Rp7,11 miliar. Berbalik anjlok 180 persen dari episode sama tahun lalu dengan tabulasi laba Rp8,8 miliar. Alhasil, rugi per saham dasar menukik menjadi Rp9 dari periode sama tahun sebelumnya surplus Rp12 per helai. 


Performa negatif itu menyusul penjualan hanya terkumpul Rp35,09 miliar, susut 50 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp70,27 miliar. Beban pokok penjualan Rp31,01 miliar, turun dari edisi sama tahun lalu Rp54,35 miliar. Laba kotor Rp4,07 miliar, longsor 74 persen dari periode sama tahun lalu Rp15,92 miliar. 


Beban penjualan Rp1,54 miliar, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun sebelumnya Rp2,27 miliar. Beban administrasi dan umum Rp6,99 miliar, bengkak tipis dari posisi sama tahun lalu Rp5,19 miliar. Beban lain-lain terakumulasi sebesar Rp1,27 miliar, bengkak tipis dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp1,02 miliar. 


Rugi operasi Rp5,74 miliar, bengkak 160 persen dari posisi sama tahun sebelumnya surplus Rp9,47 miliar. Pendapatan keuangan Rp43,26 juta, melonjak 336 persen dari periode sama tahun lalu Rp9,9 juta. Beban keuangan Rp1,41 miliar, bengkak 110 persen dari Rp677 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp7,11 miliar, drop 180 persen dari surplus Rp8,8 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp121,82 miliar, mengalami penyusutan dari edisi akhir tahun lalu sebesar Rp128,94 miliar. Jumlah liabilitas terkumpul Rp78,1 miliar, mengalami koreksi dari posisi akhir 2022 sebesar Rp80,39 miliar. Total aset terakumulasi senilai Rp199,93 miliar, merosot dari periode akhir tahun sebelumnya sejumlah Rp209,33 miliar. (*)