EmitenNews.com - Intiland Development (DILD) tahun lalu berjubah rugi Rp98,84 miliar. Menukik 852 persen dari edisi sama 2021 dengan laba Rp13,13 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar emiten kebanggaan Lo Kheng Hong itu menjadi Rp9,54 dari tahun sebelumnya surplus Rp1,27 per eksemplar. 


Penjualan dan pendapatan usaha Rp3,14 triliun, menanjak 19 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp2,62 triliun. Beban pokok penjualan dan pendapatan usaha RP1,87 triliun, bengkak 16 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp1,60 triliun. Laba kotor Rp1,27 triliun, naik 24 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp1,02 triliun. 


Beban penjualan Rp53,11 miliar, susut dari Rp55 miliar. Beban umum dan administrasi Rp252,20 miliar turun dari Rp305,91 miliar. Pendapatan keuangan Rp44,25 miliar, naik dari Rp36,26 miliar. Beban bunga dan keuangan Rp408,13 miliar bengkak dari Rp401,85 miliar. 


Keuntungan selisih kurs mata uang asing Rp6 miliar, melesat 889 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp606,25 juta. Bagian atas rugi entitas asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas Rp9,78 miliar bengkak dari Rp8,22 miliar. Bagian rugi entitas ventura bersama Rp3,46 miliar, bengkak dari Rp1,49 miliar. Pendapatan lainnya Rp15,43 miliar naik dari Rp4,99 miliar. Beban lainnya Rp422,51 miliar, bengkak dari Rp342,48 miliar. Keuntungan lainnya Rp68,14 miliar turun dari Rp95 miliar. 


Jumlah laba sebelum pajak penghasilan Rp259,16 miliar, menanjak 390 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp52,81 miliar. Beban pajak Rp67,19 miliar susut dari Rp81,87 miliar. Jumlah laba operasi yang dilanjutkan Rp191,96 miliar, melambung 760 persen dari episode sama 2021 tekor sejumlah Rp29,06 miliar. 


Total ekuitas Rp6,21 triliun, naik tipis dari periode sama akhir 2021 sebesar Rp6,04 triliun. Jumlah liabilitas Rp10,13 triliun, turun dari episode sama akhir 2021 senilai Rp10,41 triliun. Total aset Rp16,35 triliun, susut tipis dari fase sama tahun sebelumnya Rp16,46 triliun. (*)